Kabinet Zaken dan Mewujudkan Mimpi Indonesia Macan Asia

 Kabinet Zaken dan Mewujudkan Mimpi Indonesia Macan Asia

Emanuel Mikael Kota, Pengurus Harian DPN IARMI dan Ketum Timur For Gibran (foto: pribadi)

Oleh: Emanuel Mikael Kota, Pengurus Harian DPN IARMI dan Ketum Timur For Gibran

Zaken kabinet merupakan sebuah konsep kabinet yang berfokus pada profesionalisme dan keahlian teknokrat, daripada mengutamakan kepentingan politik atau partai tertentu.

Pada konteks sistem pemerintahan, gagasan pembentukan zaken kabinet sering muncul sebagai respons atas kebutuhan mendesak akan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan berorientasi pada hasil.

Zaken kabinet diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan bangsa dengan cara yang lebih efisien dan efektif, karena anggotanya dipilih berdasarkan kemampuan dan kompetensi, bukan sekedar semata afiliasi politik.

Prabowo yang dikenal dengan latar belakang militer dan tegasnya pendekatan kepemimpinan, memilih kabinet teknokrat yang mampu mengakomodasi beragam kebutuhan pemerintahan, khususnya dalam bidang-bidang yang memerlukan spesialisasi mendalam seperti ekonomi, infrastruktur, pertahanan, dan pangan.

Pembentukan kabinet berbasis keahlian ini diyakini akan memperkuat program-program strategis yang menjadi prioritas nasional.

Adanya zaken kabinet, pada pemerintahan Prabowo, diharapkan dapat memprioritaskan para profesional dari berbagai bidang yang tidak terikat oleh partai politik, sehingga mereka dapat bekerja lebih leluasa dan fokus untuk mencapai target-target pembangunan tanpa harus berkompromi dengan kepentingan politik yang sering kali menjadi penghalang reformasi.

Selain itu, kabinet ini juga dianggap lebih mampu merespons tantangan global seperti perubahan iklim, ketahanan energi, dan geopolitik internasional.

Namun, meskipun konsep zaken kabinet terlihat ideal, tantangan implementasinya tetap besar di Indonesia yang memiliki sistem demokrasi multipartai.

Konsolidasi politik dan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan kekuatan politik dalam parlemen seringkali membuat pembentukan kabinet sepenuhnya berbasis teknokrat sulit terealisasi.

Sehingga, pembentukan zaken kabinet, perlu menemukan cara untuk menyeimbangkan antara kebutuhan teknokratis dan realitas politik dalam negeri yang tentu saja tetap menjalankan politik akomodatif, namun mengutamakan profesionalitas dalam pelaksanaan kinerjanya.

Keberlanjutan Program Jokowi

Keberlanjutan program Presiden Jokowi dalam kabinet Prabowo Subianto menjadi salah satu isu strategis dalam transisi pemerintahan. Adanya indikasi bahwa sekitar 16 nama menteri dari kabinet Jokowi masuk dalam nominasi calon menteri kabinet Prabowo, hal ini memberi sinyal kuat bahwa banyak program Jokowi akan tetap dilanjutkan.

Prabowo, yang dikenal memiliki visi strategis, tampaknya ingin mempertahankan beberapa kebijakan yang telah berjalan, terutama di bidang infrastruktur, pembangunan desa, ketahanan pangan, dan digitalisasi yang selama ini menjadi fokus utama pemerintahan Jokowi.

Para menteri Jokowi yang diisukan masuk dalam nominasi kabinet Prabowo sebagian besar adalah sosok-sosok yang memiliki reputasi profesional dan dianggap berhasil dalam menjalankan tugasnya. Ini termasuk nama-nama dari sektor-sektor penting seperti ekonomi, pertanian, energi, dan infrastruktur, yang merupakan bidang-bidang dengan dampak jangka panjang terhadap pembangunan nasional.

Di sisi lain, jika para menteri ini benar-benar diangkat, kontinuitas kebijakan akan membantu memastikan bahwa program-program unggulan Jokowi tidak hanya terhenti, tetapi juga berkembang lebih jauh di bawah kepemimpinan baru.

Meskipun demikian, evaluasi mendalam tetap perlu dilakukan kepada para tokoh lama dimaksud, sehingga tidak memunculkan sosok kontroversi pada kabinet nantinya.

Namun, meskipun ada kesinambungan, kabinet Prabowo diperkirakan akan tetap menghadirkan nuansa baru yang sesuai dengan prioritas dan gaya kepemimpinannya. Selain mempertahankan beberapa menteri dari era Jokowi, Prabowo juga mungkin akan mengisi pos-pos penting dengan figur-figur yang sesuai dengan visi pemerintahannya sendiri, terutama di sektor pertahanan dan pendidikan.

Dengan demikian, meski keberlanjutan program Jokowi mungkin dijamin di beberapa sektor, kabinet Prabowo tetap akan membawa perbedaan yang mencerminkan orientasi dan prioritasnya.

Harapan Mimpi Indonesia sebagai Macan Asia

Prabowo dikenal sebagai tokoh militer yang mempunyai mimpi membawa Indonesia sebagai ‘Macan Asia’.

Visi besar ini mencerminkan, bagaimana Prabowo untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang mandiri, kuat, dan dihormati di kancah internasional.

Salah satu pilar utamanya adalah program swasembada pangan. Prabowo berkomitmen untuk mewujudkan kemandirian pangan dengan memperkuat sektor pertanian, perikanan, dan peternakan. Hal ini dilakukan melalui modernisasi alat dan teknologi pertanian, pemberian insentif bagi petani, serta pembangunan infrastruktur penunjang seperti irigasi dan jalan distribusi bahkan program cetak sawah dan food estate.

Tujuannya sangat mulia, yakni tercapainya swasembada pangan nasional. Sebab, Indonesia tidak hanya akan mengurangi ketergantungan impor, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan petani dan ketahanan nasional.

Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi bagian dari misi besar Prabowo. Prabowo memahami bahwa sumber daya manusia yang unggul merupakan kunci bagi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, ia akan fokus pada perbaikan sistem pendidikan, termasuk peningkatan kompetensi guru dan dosen, akses pendidikan yang merata, dan kurikulum yang lebih relevan dengan kebutuhan industri 4.0.

Prabowo juga akan mendorong pendidikan vokasi untuk menciptakan tenaga kerja yang siap bersaing di tingkat global. Dengan pendidikan yang berkualitas, Prabowo yakin Indonesia akan melahirkan generasi yang inovatif dan kompetitif, yang mampu berkontribusi bagi kemajuan negara.

Dalam hal pertahanan, Prabowo menekankan pentingnya penguatan postur pertahanan sebagai bagian dari strategi menjaga kedaulatan negara. Sebagai mantan prajurit TNI, Prabowo memiliki pemahaman mendalam tentang tantangan pertahanan yang dihadapi Indonesia.

Oleh karena itu, ia berencana untuk memperkuat angkatan bersenjata dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista), peningkatan kemampuan personel, serta memperkuat kerja sama pertahanan dengan negara-negara sahabat. Postur pertahanan yang kuat diperlukan agar Indonesia mampu menjaga kedaulatan nasional dan stabilitas regional, serta siap menghadapi ancaman di berbagai bidang, baik fisik maupun non-fisik, seperti ancaman siber.

Di sisi lain, Prabowo juga menegaskan komitmennya terhadap penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Prabowo percaya bahwa korupsi adalah salah satu penghambat utama kemajuan Indonesia, dan oleh karena itu ia berjanji untuk memperkuat lembaga-lembaga penegak hukum serta memastikan bahwa penegakan hukum dilakukan secara adil dan transparan.

Upaya pemberantasan korupsi akan diperkuat dengan reformasi birokrasi, pengawasan yang lebih ketat, serta peningkatan integritas aparatur negara.

Dengan penegakan hukum yang kuat dan pemberantasan korupsi yang efektif, Prabowo yakin Indonesia dapat menjadi negara yang lebih bersih dan maju, sejalan dengan visinya untuk menjadikan Indonesia sebagai ‘Macan Asia’.

Facebook Comments Box