Kebutuhan Pokok Sering Tak Stabil, DPR Minta Tangkap Spekulan
Jakarta, lintasparlemen.com – Anggota Komisi VI Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Nasril Bahar desak pemerintah menangkap spekulan agar bisa mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasar.
Tujuannya, agar masyarakat tidak semakin susah selama di bulan puasa dan menjelang lebaran. Apalagi tiap tahun terus terjadi tanpa ada upaya dari pemerintah untuk melakukan langkah preventif.
“Early warning dalam negeri (perlu) dibuat. Kalau di luar negeri, sedikit ada spekulasi yang mainkan harga, langsung ditangkap. Kalau di Indonesia jaringannya ya itu-itu aja, pemainnya jelas. Sehingga kalau kami melihatnya sangat mudah menangkap mereka, menegur, memberikan sanksi oleh spekulan. Dan itu harus dilakukan segera oleh pemerintah,” jelas Nasril saat di Gedung DPR RI, Nusantara I, Senayan, Kamis (09/06/2016) kemarin.
Karena itu, Komisi VI DPR bersepakat untuk meminta pemerintah melakukan intervensi pasar untuk mengendalikan kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan.
Menurut Nasril, untuk menyelesaikan permasalahan distribusi yang berdampak pada melonjaknya harga sembako, pemerintah harus mengetahui terlebih dahulu.
Apa yang menjadi faktor penyebab kenaikan harga dalam rantai distribusi sembako semakin mahal, atau ada faktor lain.
“Teori perdagangan atau pasar di seluruh dunia disitulah intervensi pemerintah kita harapkan terjadi. Pemerintah harus mencari akar permasalahan di mana, itu yang tidak ketemu sehingga terjadi lagi kenaikan harga saya pikir ke depan mereka harus cari apanya yang bermasalah atau kebijakan impornya bermasalah,” terang Nasril.
“Pemerintah harus bisa menghitung, tahu kebutuhan dari harga barang-barang pokok yang dibutuhkan masyarakat selama puasa dan lebaran. Menjelang lebaran dan normal, dari situ pemerintah bisa mengantisipasi berapa yang harus diimpor dan dipenuhi dalam negeri,” sambung Nasril.
Politisi dari Dapil Sumatera Utara III ini mengungkapkan, jaringan distribusi dan infrastruktur dalam negeri sudah semakin membaik. sehingga kenaikan harga kebutuhan pokok disebabkan karena adanya oknum atau spekulan yang bermain.
Karena itu, lanjutnya, agar tidak terjadi kenaikan harga lagi setiap bulan ramadhan dan menjelang lebaran, nasril mendesak pemerintah bertindak tegas terhadap para spekulan, tidak hanya mengumbar janji tapi tak diberikan hukuman berat untuk memberikannya efek jera.
“Kalau kita lihat dari persoalan jumlah komoditi dan jumlah pasokan suplai, baik impor atau produksi dalam negeri. Maka tidak mempengaruhi apa-apa. Itu artinya ini biasa-biasa saja tapi karena ada persoalan jaringan distribusi spekulasi yang bermain di dalamnya sehingga ada kelangkaan. Ini akibat dari kenakalan para pedagang, agen, distributor, yang menghambat jaringan distributor. Kalau infrastruktur sudah mulai membaik, panen komoditi harga pangan juga tidak ada masalah lagi,” jelasnya. (Okky Zulindra)