‘Kekalahan Ahok, Warning bagi Jokowi di Pilpres 2019’

 ‘Kekalahan Ahok, Warning bagi Jokowi di Pilpres 2019’

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Jakarta, Ujang Komarudin mengatakan bahwa kemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta putaran kedua adalah warning bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Menurut Ujang, dengan kemenangan tersebut menunjukkan bahwa posisi Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto semakin kuat sekaligus ancaman bagi Jokowi di Pemilihan Presiden tahun 2019 yang akan datang.

“Kemenangan Anies-Sandi, bisa jadi tanda kemenangan Prabowo 2019 nanti,” kata Direktur Eksekutif Idonesia Political Review ini saat dihubungi di Jakarta, Kamis (20/4).

Dia menambahkan, peta dan kekuatan politik Prabowo sudah diperlihatkan saat para elite dan ketua partai hadir pada konferensi pers yang dilakukan di rumah Prabowo pada Rabu (19/4) atau usai pencoblosan kemarin.

“Lihat saja, kekuatan Prabowo sudah terlihat. Ada Sohibul Iman, Zulkifli Hasan, Hary Tanoe, Aburizal Bakrie, dan elite lainnya. Itu semacam konsolidasi untuk 2019 nanti,” ungkapnya.

Untuk itu, ia menyarankan, sebaiknya Jokowi mulai berhati-hati dan mengantisipasi hal itu. “Jokowi harus susun strategi mulai sekarang, karena ancaman itu nyata,” pungkas Ujang.

Enam lembaga survey yang melakukan perhitungan cepat memastikan pasangan Anies Rasyid Baswedan-Sandiaga Salahudin Uno menjadi pemenang pemilihan Gubernur DKI Jakarta.

Ke enam lembaga survey tersebut yakni Polmark Indonesia, Charta Politika, Lingkaran Survey Indonesia (LSI), Syaiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Indikator, Voxpol Center.

Polmark Indonesia mencatat, pasangan Anies-Sandi memperoleh 57,57 persen, sementara pasangan Ahok-Djarot mendapatkan 42,43 persen suara pemilih. Sementara itu Charta Politika, 57,87 persen suara untuk Anies-Sandi, selebihnya, 42,13 persen untuk Ahok-Djarot.

Lingkaran Survey Indonesia mencatat, 55,41 persen suara untuk Anies-Sandi, 44,59 persen untuk Ahok-Djarot. SMRC merilisi 58,04 persen suara untuk Anies-Sandi, sementara Ahok Djarot 41,96 persen.

Indikator mencatat suara yang diperoleh Anies-Sandi dalam pilkada DKI Putaran dua sebanyak 57,93 persen sisanya 42,07 persen milik Ahok-Djarot. Terakhir Voxpol Center mencatatkan perolehan Anies-Sandi paling tinggi yakni 59,40 persen. Sementara Ahok-Djarot 40,20 persen. (IW1)

Facebook Comments Box