Kementerian Koperasi Gelar ‘Capacity Building’ di Jambi
Jakarta, LintasParlemen.com – Deputi Bidang Kelembagaan Kementrian Koperasi dan UKM Choirul Djamhari mengungkapkan bahwa pihaknya tengah melakukan bedah wilayah koperasi (capacity building) di provinsi Jambi.
“Kita jarang melihat koperasi di suatu wilayah tertentu secara komprehensif. Misalnya, mengapa koperasi di suatu wilayah itu maju atau mundur. Lantas, sejauhmana perhatian pemerintah daerah terhadap koperasi. Termasuk kita meminta pendapat dan pandangan dari tokoh masyarakat setempat dan kalangan akademisi”, kata Choirul kepada wartawan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Choirul menjelaskan bahwa jajarannya sudah melakukan studi data mengenai perkembangan koperasi di Jambi dalam tiga bulan terakhir. Setelah data terkumpul secara lengkap, barulah jajarannya akan turun ke lapangan pada 18-20 Mei 2016 untuk memverifikasi data yang dimiliki dengan kondisi riil di lapangan.
“Kita berangkat dengan satu asumsi. Nantinya, di lapangan, asumsi yang kita punya bisa benar dan bisa juga salah”, kata Choirul.
Dia menambahkan, dipilihnya provinsi Jambi dalam program tersebut, karena Jambi merupakan tuan rumah dari puncak perayaan Hari Koperasi Nasional tahun 2016.
“Dari 13 kabupaten dan kota yang ada di Jambi, kita ambil sampel enam koperasi secara acak yang ada di Kabupaten Tanjung Jabung dan Kota Jambi. Dua wilayah itu kita asumsikan sebagai wilayah yang koperasinya kurang maju di Tanjung Jabung dan yang koperasinya maju di Kota Jambi”, jelas Choirul.
Berkaitan dengan itu, Kemenkop akan menggandeng kalangan akademisi, pelaku bisnis (bank dan nonbank), serta pemerintah daerah (Dinas Koperasi dan instansi terkait lainnya).
“Kita sudah jangan lagi melihat perkembangan koperasi secara parsial, harus komprehensif. Jangan lagi melihat pertumbuhan koperasi di Indonesia dari sisi administrasi saja. Harus lebih mendalam, detail, dan solutif”, tandas Choirul.
Yang jelas, kata Choirul, pihaknya ingin melihat kondisi perkembangan koperasi di satu wilayah secara multi dimensi.
“Kita bisa menjelaskan mengapa koperasinya maju dan mengapa mundur. Bahkan, dari hasil ini kita juga bisa merekomendasikan ke Gubernur, Bupati, Walikota, atau pun pihak-pihak terkait lainnya yang ada di daerah tersebut”, pungkas dia.
[Rls]