Ketua DPR: Ada Upaya Merusak Proses Persiapan Pilpres dan Pileg 2019

 Ketua DPR: Ada Upaya Merusak Proses Persiapan Pilpres dan Pileg 2019

JAKARTA – Ketua DPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai saat ini ada upaya untuk merusak proses persiapan pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) tahun 2019 ini.

Menurut Bamseot, upaya merusak stabilitas pertahanan dan keamanan nasional (Hankamnas) dan ketertiban umum masih berlanjut. Di awal tahun 2019 ini, upaya merusak stabilitas Hankammas itu dilakukan dengan menyebarluaskan hoax tentang tujuh kontainer berisi surat suara pemilu yang sudah tercoblos.

“Saya berpendapat aksi penyebar hoax ini tidak bisa ditolerir. Hoax ini jelas-jelas ingin merusak proses persiapan pelaksanaan tahun politik 2019 ini,” kata Bamsoet pada wartawan, Jakarta, Kamis (3/1/2019) kemarin.

Karena itu,  terang Bamsoet, sebagai pimpinan DPR, dirinya mendesak penegak hukum untuk menindak tegas penyebar hoax dan siapa pun yang berada dibalik aksi yang brutal ini.

“Hoax tentang tujuh kontainer surat suara pemilu sudah tercoblos ini pun patut dilihat sebagai benih instabilitas yang secara sistematis ditumbuhkembangkan dengan tujuan membangun persepsi di ruang publik bahwa ada pihak yang jauh-jauh hari sudah berbuat curang demi meraih kemenangan pada Pilpres dan Pileg 2019,” papar Bamsoet.

Bamsoet menjelaskan, persepsi kecurangan itulah yang nantinya akan dijadikan alasan atau pijakan untuk menggelar aksi atau gerakan yang mengacaukan proses pemungutan dan perhitungan suara. Artinya, gerakan untuk mengacaukan Pilpres dan Pileg 2019 sudah dirancang sejak dini.

“Itulah alasannya mengapa pimpinan DPR mendesak Polri menindak tegas penyebar hoax ini. Kondusifitas dan stabilitas Hankamnas tidak boleh dikorbankan hanya demi syahwat politik kelompok-kelompok yang tak mampu berkompetisi dengan sehat dan fair,” paparnya.

Untuk itu, politisi Senior Golkar itu menyampaikan, Pimpinan DPR mengimbau masyarakat agar proporsional dalam menyikapi masalah ini. Sebab KPU telah memastikan bahwa surat suara pemilu hingga saat ini belum diproduksi. Dengan begitu, sinyalemen tentang adanya tujuh kontainer berisi surat suara pemilu yang sudah dicoblos nyata-nyata hoax.

“Apalagi, tahapan pengadaan surat suara saat ini pun masih dalam proses lelang,” pungkas Bamsoet. (BI)

Facebook Comments Box