KITA Jabar Dukung Kiai Said Aqiel Siradj Jabat Ketum PBNU Lagi

Prabowo-Sandi saat di PBNU dengan KH Said Aqil Siradj (foto istimewah)
BANDUNG – Menjelang perhelatan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama yang bakal digelar akhir Desember ini di Lampung, muncul euforia tinggi dukungan terhadap KH Said Aqiel Siradj untuk kembali memimpin NU.
Dukungan dari berbagai pihak itu muncul lantaran NU dinilai masih membutuhkan sosok seperti Kiai Said Aqiel Siradj. Hal itu dikatakan oleh Ketua KITA Jawa Barat, KH Abdul Muiz Syaerozi atau yang akrab disapa Gus Muiz.
Gus Muiz pun menegaskan bahwa KITA Jawa Barat mendukung penuh Kiai Said Aqiel Siradj untuk memimpin kembali NU 5 tahun ke depan karena bangsa Indonesia saat ini membutuhkan peran NU dalam menjaga kerukunan umat beragama.
“NU di bawah kepemimpinan Kiai Said Aqiel Siradj mampu menginovasi dakwah Islam washatiyyahnya yang sesuai dengan perkembangan zaman, bahkan menyentuh kalangan muda millenial. Dakwah Islam washatiyyah yang dikembangkan NU di bawah kepemimpinan Kyai Said Aqiel Siradj sangat terasa sekali dalam menjaga kerukunan antar anak bangsa,” kata Gus Muiz kepada wartawan, Sabtu (13/11).
Menurut Gus Muiz, ke depannya, cara dakwah yang bisa menguatkan kehidupan berbangsa dan bernegara masih sangat dibutuhkan. Dalam banyak ceramahnya, Kiai Said adalah tokoh NU yang sangat konsern dalam memenuhi kebutuhan itu.
NU di bawah kepemimpinan Kiai Said, jata Gus Muiz, juga begitu aktif menggunakan teknologi informasi dalam pengembangan dakwahnya. Ciri khas dakwah NU yang menyerukan akhlaqul karimah baik dari sisi keislaman maupun kebangsaannya, membuat NU di bawah kepemimpinan Kiai Said Aqiel Siradj makin diminati masyarakat dunia.
Alasan kedua pentingnya Kiai Said Aqiel memimpin NU sekali lagi adalah NU di bawah kepemipinannya berhasil mengembangankan aktivitas dakwahnya di bidang sumber daya manusia (SDM). Saat ini NU memiliki lebih dari 30 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) di seluruh Indonesia dan banyak berdiri perguruan tinggi lain yang ada di pesantren atau yayasan yang berafiliasi dengan NU.
“Pendidikan NU di bawah kepemimpinan Kiai Said tidak hanya di bidang dan fakultas keagamaan saja, tetapi juga telah menyentuh di bidang umum, baik teknologi, kesehatan, maupun ekonomi, dan sosial,” kata Gus Muiz menambahkan.
Ketiga, Kiai Said dalam menahkodai NU juga cukup berhasil melakukan pengembangan di bidang ekonomi. Dalam hal ini, Nahdliyin, melalui NU bisa memanfaatkan peluang yang sudah disediakan pemerintah seperti peningkatan kualitas usaha melalui UKM, IKM, serta mengakses permodalan yang juga sudah disediakan negara ataupun keuangan syariah.
Terakhir, peran NU di dunia internasional sangat diperhitungkan. NU sebagai organisasi Islam terbesar di dunia sangat dibutuhkan kahadirannya bagi perdamaian dunia. Kiai Said sangat berkarakter sehingga pemikiran dan gagasannya sangat diperhitungkan.
“Oleh karena itu, Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Jawa Barat sangat mendukung jika Kyai Said Aqiel Siradj kembali menjadi ketua Umim PBNU,” tegasnya.
KITA jawa Barat juga menyayangkan jika ada instansi pemerintah ikut campur dalam Muktamar NU yg ke 34 di Lampung ini. Sebab, Gus Muiz kerap mendengar keluhan pengurus cabang yang menjadi pejabat di kementrian di daerah merasa tertekan dan terancam jabatannya lantaran mereka cenderung mengharap pada Kiai Said Aqiel Siradj untuk menjadi ketua Umum PBNU kembali.