KITA Kutuk Aksi Terosisme di Sulteng, Dukung Satgas Tinombala Berantas Kelompok Ali Kolara

 KITA Kutuk Aksi Terosisme di Sulteng, Dukung Satgas Tinombala Berantas Kelompok Ali Kolara

JAKARTA – Ketua Umum Kerapatan Indonesia Tanah Air (KITA) Maman mengutuk keras aksi terorisme di Sulawesi Tengah (Sultang). Maman terhenyak menyaksikan kebiadaban itu.

“Kita semua terhenyak, menyaksikan kebiadaban orang-orang tidak bertanggung jawab, membunuh dengan sadis 4 orang warga. Tak hanya itu, kelompok yang diduga berjumlah 10 orang itu juga membakar rumah ibadah Bala Keselamatan dan enam rumah lainnya. Kejadian mengerikan itu melukai rasa kemanusiaan, mengganggu kewarasan publik, karena dipertontonkan dengan aksi yang brutal yang tak terbayangkan,” kata Maman pada Wartawan, Ahad (29/11/2020).

Atas kejadian mengerikan itu, lanjut Maman, KITA sebagai organisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia menyatakan:

Pertama, KITA mengutuk keras aksi terorisme, aksi brutal, kejahatan kemanusiaan, yang menciderai persatuan dan kesatuan bangsa. KITA menyampaikan rasa kepiluan, rasa duka cita yang mendalam atas kematian seluruh korban tindak kebiadaban para terosis.

Kedua, tangkap dan hukum seberat-beratnya para pelaku kejahatan kemanusiaan atas dasar apapun, dari kelompok manapun. Bila kejadian ini tidak terselesaikan di mata hukum, KITA menilai akan ada lagi kejadian-kejadian serupa karena upaya penegakan hukum tidak tuntas.

Ketiga, dari analisa yang dilakukan oleh KITA, melihat dari lokasi kejadian perkara dan sejumlah faktor-faktor lain, aksi brutal itu diduga dilakukan oleh sisa-sisa kelompok Santoso, Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso, yang masih berkeliaran.

Keempat, KITA mendukung Satuan Tugas Operasi Tinombala yang operasinya diperpanjang hingga 31 Desember 2020, untuk menumpas hingga ke akar-akarnya MIT yang kini beralih kepemimpinanya ke ALI Kolara pasca kematian Santoso.

Kelima, KITA mendorong aparat keamanan TNI, Polri, BIN untuk tidak lengah dalam upayanya memberantas sel-sel teroris yang masih berkeliaran. Upaya itu diyakini bakal mencegah kejadian-kejadian serupa karena dapat mengurangi ruang gerak sel-sel teroris.

Keenam, KITA mendorong segenap kekuatan bangsa, para tokoh agama, tokoh masyarakat, untuk turut serta menjaga nilai-nilai persatuan dan kesatuan bangsa. Menjaga toleransi antar umat beragama. Memberikan edukasi kepada publik mengenai nilai-nilai kesatuan, keharmonisan sebagai sesama anak bangsa, yang terlahir dari rahim yang sama, Ibu Pertiwi. (MM)

 

Facebook Comments Box