Komisi I DPR Minta Buku Pelajaran SD Sebut Yerusalam Ibukota Israel Dicabut

JAKARTA – Komisi I DPR RI yang menangani masalah luar negeri geram dengan PT Yudhistira yang menerbitkan buku Sekolah Dasar (SD) bidang studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) yang menyebut Yerusalem masuk Ibukota Israel, bukan milik Palestina seperti yang diakui Indonesia selama ini.

Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKB Syaiful Bahri Anshori menanggapi buku yang dinilainya tidak menghargai sikap politik internasional Indonesia di mata dunia.

Untuk itu, Syaiful yang saat ini menjabat Umum Ikatan Alumni Universitas Negeri Sunan Kalijaga IKA SUKA ini meminta pada pihak penerbit untuk mencabut atau menarik kembali buku yang sudah beredar di tengah masyarakat itu.

Mantan Ketum PB PMII ini meminta pihak terkait untuk melakukan evaluasi atau penelusuran secara tuntas agar buku tersebut tidak bertentangan dengan semangan ke-Indonesia-an yang selama ini mendukung kemerdekaan Palestina.

“Itu buku harus segera mungkin di cabut dan harus dilacak siapa penulisnya? Kalau sudah ketemu penulisnya apa motivasinya, karena tulisan itu berarti bertentangan dengan pendapat umum atau pendapat masyarakat dunia. Oleh karena itu perlu segera ditelusuri secara tuntas,” terangnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, telah menjadi viral buku pelajaran IPS Kelas 6 SD yang diterbitkan oleh penerbit kenamaan PT Yudhistira menyebut Ibukota Israil adalah Yerusalem.

Sebelumnya, ibuku terbitan PT Yudhistira menyebut Yerusalem sebagai ibukota Israel dipublikasikan oleh pemilik akun twitter Jil Itu Sesat @Gussumbogo.

Mohon diselidiki, Buku IPS Kelas 6 SD yang diterbitkan oleh Yudhistira. Disitu tertulis Ibu Kota Israel adalah Jerussalem, Palestina ada tertulis tapi ga ada ibukota-nya,” begitu pesan @Gussumbogo viral di media sosial hingga grup whatsapps. (HMS)

Facebook Comments Box