Komisi III DPR Minta Polri Segera Usut Pelaku Pembacok Hermansyah!

 Komisi III DPR Minta Polri Segera Usut Pelaku Pembacok Hermansyah!

Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PAN Muslim Ayub dengan Kapolri Tito Karnavian

JAKARTA – NEGARA kita Indonesia negara hukum. Namun penegakan hukum di negeri ini sepertinya miring sebelah. Banyak kasus yang tak bisa ditegakkan seperti kasus penyiraman air keras pada penyidik KPK Novel Baswedan.

Alasan itu sehingga Anggota Komisi III DPR Muslim Ayub mendesak Polri memperlihatkan tajinya dalam menegakan hukum di negeri ini. Termasuk pelaku pembacokan Ahli IT dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hermansyah di ruas Jalan Tol Jagorawi, Ahad (9/7/2017) lalu.

Muslim meminta pada seluruh elemen bangsa, jika berbeda pandangan dalam menyoroti sebuah kasus, seperti chat mesum Habib-Firza sehingga aksi kekerasan menjadi jalan keluar.

Politisi PAN asal Dapil Aceh ini menduga kuat, kasus pembacokan Hermansyah karena menyebut percakapan berkonten pornografi yang menyeret nama petinggi FPI Habib Rizieq Shihab dab Firza adalah hasil rekayasa alias palsu di sebuah acara di stasiun tv swasta.

“Begini, jangan karena orang pendapatnya beda dengan kita. Kemudian kita jadikan masalah itu sangat serius. Hingga diarahkan ke perbuatan yang mengancam diri dan nyawa. Untuk itu, kita di Komisi III DPR RI ingin agar Polri segera mengungkap motif pelaku melakukan hal itu. Apalagi, pembacokan itu, kan dilakukan di tol Jagorawi milik Jasa Marga,” ujar Muslim saat dihubungi (11/7/2017).

Di media Medsos oleh netizen, pembacokan Hermansyah ini ramai dikait-kaitkan pelakunya dari paham PKI yang pernah terjadi di Indonesia. Apalagi, aksi pembacokan dan sayatan itu dilakukan dini hari seperti yang menimpa para jenderal-jenderal.

“Ini luka sayatan Kang Herman. Hampir sekujur tubuh luka bacok, 3 jari putus. Ini memang kerjaan PKI,” tulis salah satu netizen.

Sementara salah satu, alumni HMI yang ikut berkomentar bahwa saat ini zaman komunisme dengan PKI-nya sudah mulai bangkit lagi. Katanya, kebangkitanya harus diwaspadai.

“PKI bangkit…apa HMI mau diam saja? Kan dulu PKI yg minta HMI bubar,” ujarnya.

Sementara netizen yang lain membantah, pembacokan Hermansyah ada hubunganya dengan aksi PKI. Karena modus pembantaiannya tak hanya bisa dilakukan oleh komunisme, tapi bisa dilakukan oleh seluruh manusia, termasuk preman dan ormas anarkis.

“Menerut saya, modus sadis seperti itu bukan hak prerogatif PKI… Tentara Amrik jugak biasa lakukan itu… Organisasi-organisasi preman, ormas-ormas nasionalis yang anarkhis, juga banyak yang lakukan kerja-kerja teror sadis macam itu,” bantahnya.

Sementara netizen lainnya, meminta otak pelaku diringkus segera. Ia tak mempersoalkan dari mana pelakunya, sebaiknya diungkap agar memberikan efek jera. Termasuk jika itu dari kalangan jenderal polisi.

“Seperti juga yang dialami Novel Baswedan… Kira-kira, pelaku penyiram air keras yang katanya libatkan jendral polisi itu dari kalangan mana? Preman bayaran atau polisi resmi…???”

 

 

Facebook Comments Box