Komisi III DPR RI Soroti Rentetan Kasus Hukum Libatkan Aparat Kepolisian
JAKARTA – Anggota Komisi III DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi angkat suara terkait rentetan kasus kekerasan yang melibatkan anggota kepolisian dalam waktu kurang dari sebulan terakhir ini. Habib Aboe menjadikan persoalan itu sebagai perhatian serius.
“Kejadiannya beruntun, mulai dari insiden polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, kemudian penembakan siswa SMK di Semarang, kasus penembakan warga di Bangka Belitung, hingga peristiwa tragis di Cileungsi, di mana seorang polisi tega membunuh ibu kandungnya sendiri. Itu semua kan jadi atensi publik, membuat pertanyaan kenapa bisa terjadi seperti itu,” jelas Habib Aboe kepada wartawan, Senin (9/12/2024).
Lebih lanjut Habib Aboe menyampaikan bahwa kejadian-kejadian ini tidak hanya mengundang keprihatinan, tetapi juga memunculkan pertanyaan besar terkait kondisi mental, spiritual, dan integritas anggota kepolisian.
“Sebagai salah satu institusi yang diamanahkan untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Polri seharusnya mencerminkan disiplin, ketenangan, dan tanggung jawab tinggi dalam setiap tindakannya,” papar Wakil Ketua MKD ini.
Habib Aboe yang juga Sekjen PKS menyarankan agar pembinaan mental dan spiritual bagi seluruh personel Polri ditingkatkan secara signifikan.
“Pembinaan ini penting untuk memastikan setiap anggota memiliki kestabilan emosi, kedewasaan sikap, dan nilai-nilai moral yang kuat dalam menjalankan tugasnya. Sehingga beban berat dari tugas yang diemban akan dapat dikelola dengan baik,” terangnya.
“Program pembinaan spiritual juga perlu diperkuat, termasuk melalui pendekatan agama dan pembentukan karakter yang berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat,” terang anggota DPR RI dari dapil Kalsel 2 ini.
Untuk itu, Habib Aboe berharap Polri segera melakukan pendalaman terhadap rentetan kasus kekerasan yang terjadi.
“Kepolisian bukan sekadar institusi penegak hukum, tetapi juga garda terdepan dalam menjaga kepercayaan masyarakat. Dengan kasus-kasus yang terjadi, Polri harus melakukan introspeksi mendalam dan berkomitmen untuk memperbaiki sistem internalnya, terutama yang berkaitan dengan pembinaan personel,” tukasnya.