Komisi V DPR Tinjau Persiapan Jalur Mudik Lebaran, Sudah Seperti Apa?
SEMARANG – Memasuki H-10 lebaran Idul Fitri 1438 H, Komisi V DPR RI bersama Kemenhub, Kemen PUPR, Korlantas, Basarnas, Jasamarga dan lembaga terkait lainnya meninjau rencana operasi pelayanan arus mudik dan arus balik lebaran tahun 2017 dan 1438 H.
Kunjungan kerja ini merupakan salah satu agenda peninjauan kesiapan mudik lebaran tahun 2017/1438 H ke Provinsi Jawa Barat dan Jawa Tengah khususnya jalur mudik tol
Operasional dan tol Fungsional mulai dari Cikarang Utama-Cikopo-Palimanan-Pejagan hingga Semarang.
Pada kesempatan ini, Anggota Komisi V DPR RI H.Nurhasan Zaidi menjelaskan tujuan peninjauan ini adalah untuk memantau, memastikan dan mengevaluasi kesiapan serta kondisi detail di lapangan khususnya jalur mudik ke arah Jawa Tengah agar memenuhi kriteria keamanan, kenyamanan dan Keselamatan pemudik lebaran.
“Kita ingin memastikan secara detail kesiapan semuanya, harapan kita jangan sampai kejadian seperti insiden Brexit tahun lalu terulang kembali. Untuk itu segala rencana dan konsignasi harus di tinjau secara detail termasuk simulasi penanganan kondisi daruratnya bila itu terjadi,” jelas Nurhasan seperti disampaikan lintasparlemen.com Semarang, Kamis (15/6/2017)
Politisi PKS ini menegaskan bahwa kunci kesuksesan mudik lebaran kali ini adalah koordinasi dan sinergi antar pihak (kementrian dan lembaga) dalam sistem yang terintegrasi.
“Ini harus menjadi perhatian khusus, jangan sampai ada miss ordinasi antar pihak apalagi saling menyalahkan bila terjadi hal yg tidak diinginkan,” tambahnya.
Terkait dengan potensi permasalahan yang harus mebjadi perhatian khusus di jalur mudik ini, Nurhasan mengatakan bahwa dari hasil pantauan dilapangan ruas jalan tol Batang hingga Grinsing belum cukup sempurna untuk dilalui.
Sementara itu, lanjutnya, ruas tol Grinsing Semarang belum bisa dimanfaatkan, sehingga potensi penumpukan kepadatan ada di titik ini dimana jalur utama Pantura dan tol Fungsional bertemu.
“Dari pantauan di lapangan, ruas tol fungsional antara Brexit hingga Pemalang memang sudah dapat difungsikan namun secara konstruksi dan kelayakan banyak sekali catatan. Mulai dari kondisi jalan yg masih beruoa coran dasar (LC) yang masih terlihat rapuh untuk frekuensi kendaraan yang melimpah, rambu-rambu yang belum memadai, tidak adanya penerangan jalan, kondisi jalan yang curam dan berundak-undak serta rest area yang belum cukup representatif. Semua hal tersebut berpotensi menjadi penyebab kecelakaan,” papar Nurhasan.
Ketua Dewan Pertimbangan PUI ini cukup memahami penggunaan jalur itu merupakan salah satu solusi sementara dari pemerintah untuk mengatasi kemacetan arus mudik lebaran tahun ini.
“Bagi masyarakat yang ingin mudik lebaran kami juga menghimbau untuk senantiasa menjaga diri, disiplin dan saling menghargai. Kita semua berharap dan berdoa agar mudik lebaran tahun ini sukses dan lancar, karena kita semua ingin bahagia bersama di hari raya ini,” pungkasnya. (Sunarto)