Komisi X DPR RI Bantah Beasiswa KIP Alami Pemotongan dari Efisiensi Anggaran 2025

JAKARTA – Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Hetifah Sjaifudian menegaskan anggaran untuk Beasiswa Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah tahun 2025 tidak mengalami pemotongan seperti disampaikan oleh sejumlah pihak di media sosial (Medsos). Hetifah memastikan itu usai menggelar pertemuan antara Pimpinan DPR RI dan Kementerian Keuangan.
Selain itu, sebelumnya Komisi X telah membahas masalah ini dalam Raker dengan Kemendiktisaintek. Namun, di sebuah unggahan yang menyebut beasiswa dari Kemendiktisaintek seperti KIP Kuliah akan dipangkas akibat efisiensi anggaran, beredar di media sosial. Akun media sosial X/Twitter @sbmptnfess pada Kamis (13/2/2025) menulis, efisiensi anggaran 2025 akan memengaruhi beasiswa Kemendiktisaintek sehingga banyak mahasiswa terancam putus kuliah.
“Tahun ini, sebanyak 1.040.192 mahasiswa tetap menerima Beasiswa KIP Kuliah dengan total anggaran Rp14,698 triliun. Tidak ada efisiensi atau pemotongan anggaran. Hak mahasiswa tetap terjamin,” kata Hetifah membantahan kabar itu seperti disampaikan kepada wartawan, Jakarta, Senin (17/2/2025).
Selain KIP Kuliah, beasiswa lain seperti LPDP, Beasiswa Pendidikan Indonesia, dan Beasiswa Indonesia Bangkit juga tetap berjalan tanpa perubahan. Hetifah menegaskan bahwa DPR RI, khususnya Komisi X, akan terus mengawal kebijakan ini agar pendidikan tetap menjadi prioritas nasional.
“Kami mengapresiasi langkah Kementerian Keuangan yang memastikan efisiensi anggaran tidak menyentuh sektor beasiswa pendidikan. Ini kabar baik bagi mahasiswa dan orang tua,” tambah Politisi Fraksi Partai Golkar ini.
Dengan kepastian ini, Hetifah berharap masyarakat tidak lagi khawatir akan isu pemotongan beasiswa. “Pendidikan adalah investasi masa depan. Kami di Komisi X akan terus memperjuangkan akses pendidikan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” pungkasnya.