Konflik dan Kiat Merawat Kerukunan

 Konflik dan Kiat Merawat Kerukunan

Oleh: Musni Umar, Sosiolog dan Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta

Tragedi konflik di muka bumi digambarkan dalam Alquran ketika Tuhan memberitahu kepada para Malaikat bahwa Dia akan  menciptakan seorang khalifah di muka bumi, para  malaikat protes.

Mereka mengatakan: apakah Engkau mau menciptakan yang akan  membuat kerusakan di muka  bumi dan melakukan pertumpahan darah? Pada hal kami memujiMu dan mensucikanMu! Allah berkata: sesungguhnya Kami lebih mengetahui apa yang kalian tidak ketahui.

Firman Allah tersebut memberi informasi  kepada kita bahwa ada makhluk manusia sebelum Adam  yang membuat kerusakan di muka bumi dan melakukan pertumpahan darah, sebab dari mana  para Malaikat mengetahui ada konflik yang menyebabkan terjadi kerusakan di muka bumi dan pertumpahan darah jika tidak ada peristiwa konflik sebelumnya yang mereka saksikan.

Protes  para Malaikat  itu menjadi kenyataan, ketika  Qabiel putera Nabi Adam membunuh saudaranya Habil  karena iri hati kurbannya ditolak oleh  Allah sementara kurban Habil diterima oleh Allah.

Dari firman Allah tersebut kita ketahui bahwa sejak manusia ada di muka bumi sudah ada konflik.  Seakan konflik itu menjadi bagian dari kehidupan manusia.

Di era sekarang,  ketika demokrasi dijadikan sebagai sarana untuk memilih wakil-wakil rakyat serta memilih para pemimpin di semua tingkatan secara langsung, maka potensi konflik sangat besar peluangnya terjadi di masyarakat.

Penyebab Konflik

Penyebab konflik banyak sekali.  Dari persoalan yang besar sampai pada hal-hal yang kecil.

Setidakya ada tiga penyebab konflik. Pertama, perbedaan kepentingan. Setiap manusia mempunyai kepentingan yang berbeda. Bisa satu organisasi, satu partai, satu kampus, tetapi bisa beda kepentingannya. Ada yang bekerja untuk organisasi, untuk partai atau untuk kampus. Ada yang bekerja di organisasi, di partai atau di kampus.  Kepentingannya dan hasilnya pasti beda.

Perbedaan kepentingan itu yang membuat manusia sering berseteru atau konflik. Kepentingan manusia sangat beragam, mulai dari kepentingan kekuasaan, kepentingan ekonomi, kepentingan sosial dan sebagainya.

Kedua, perbedaan latar belakang. Manusia pada umumnya mempunyai latar belakang yang berbeda seperti perbedaan sosial ekonomi, suku bangsa, daerah, agama dan ras. Perbedaan itu,  dalam banyak hal sering menimbulkan konflik.

Misalnya dalam penyebaran agama, dengan segala modus yang dilakukan, sering menimbulkan konflik antar umat beragama karena menyebarkan  agama kepada mereka yang sudah beragama.  Begitu  juga dalam pemilihan kepala daerah sering dikobarkan semangat kedaerahan.  Jika semangat itu tidak dikelola dengan baik, maka mudah menimbulkan konflik sosial.

Ketiga, pertarungan kekuasaan. Indonesia yang penduduknya heterogen (beraneka ragam) sangat mudah dieksploitasi dalam pertarungan untuk merebut kekuasaan seperti pilkada, pilpres dan pileg (pemilihan legiskatif).

Segala macam permasalahan bisa dimunculkan ke publik sehingga masyarakat tersulut emosinya kemudian marah dan melakukan anarkis seperti peristiwa tahun 1998 yang kemudian menjadi pemicu mundurnya Soeharto sebagai Presiden RI setelah berkuasa selama 32 tahun lamanya.

Kiat Merawat Kerukunan

Konflik merupakan  lawan  dari pada  kerukunan.  Tidak ada kerukunan jika ada konflik.  Oleh karena itu, kerukunan harus diciptakan, dijaga dan dirawat.

Setidaknya ada 10 kiat merawat kerukunan di Indonesia:
1.  Cari persamaan jangan perbedaan.  Sebab dibalik perbedaan, terdapat lebih banyak persamaan.

2.  Galang kebersamaan jangan perbedaan. Oleh karena Kebersamaan merupakan kunci untuk menjaga dan merawat kerukunan.

3.  Utamakan persatuan dan kesatuan.  Dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan, maka secara tidak langsung kita sudah  merawat dan menciptakan  kerukunan.

4.  Jangan menghina seseorang atau kelompok lain.  Tidak menghina seseorang atau kelompok lain  berarti kita telah mewujudkan kerukunan.

5.  Tidak merendahkan orang lain atau kelompok lain.  Dengan tidak merendahkan orang lain berarti kita  sudah merawat kerukunan.

6.  Hargai dan hormati orang lain.  Jika kita melakukan hal itu, maka berarti kita telah menjaga dan mewujudkansas  kerukunan.

7.  Jangan mengeritik seseorang atau suatu kelompok dengan kritik yang menyakiti hatinya.  Jika hal itu tidak dilakukan, maka berarti kita telah menjaga dan merawat kerukunan.

8.  Sampaikan nasihat kepada siapapun dengan nasihat yang tidak menyakiti, tetapi mengandung  hikmat kebijaksanaan.

9.   Kobarkan cinta terhadap sesama dan jauhi kebencian kepada siapapun.

10.   Selesaikan setiap perbedaan pendapat atau konflik dengan semangat musyawarah dan mufakat.

Dengan mengamalkan 10 kiat tersebut berarti kita telah mencegah terjadinya  konflik sosial dan mewujudkan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Allahu a’lam bisshawab

Facebook Comments Box