Kualitas Pendidikan Indonesia Kini dan Nanti
Oleh: Ir. H.M Ridwan Hisyam*
Berbicara tentang pendidikan tentu erat kaitannya dengan peranan penting di dalam kehidupan manusia,dan masa depan sebuah bangsa. Peran Pendidikan dalam menyiapkan SDM pembangunan yang berjalan seiring dengan perputaran zaman, harus mampu beradaptasi menghadirkan pendidikan yang memiliki daya saing dan kualitas tinggi.
Pendidikan di Indonesia meskipun belum bisa di sejajarkan dengan negara di Asia lainnya, tapi pendidikan yang ada di Indonesia sudah mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya. Namun demikian jika kita lihat dari Kondisi Pendidikan Tenaga Kerja Indonesia menurut data Februari tahun 2016yang dirilis Harian Kompas 4 Oktober lalu sangat memprihatinkan bagaimana tidak, dari 120,647,697 tenaga kerja 73,913,490 hanya sampai SLTP atau atau 61,26% belum lulus SLTA.
Dan disamping itu yang terjadi pada anak usia sekolah tingkat putus sekolah di SD masih tergolong sangat tinggi dimana menurut data
Kemedikbud tahun 2015 angka melanjutkan dari SD ke SLTP hanya 77,27 %. Artinya ada 22,73% atau 1,014,079 anak tidak lulus atau lulus SD yang tidak melanjutkan dan kondisi ini terakumulasi dari tahun 2012 – 2015 ada 5,034,072 anak usia sekolah yang tidak melanjutkan ke SLTP.
Kondisi ini jika dibiarkan akan menjadi beban bangsa ini di masa yang akan datang. Saat ini, saya yang ada di Komisi X DPR RI medorong untuk segera dilakukan revolusi di bidang pendidikan dengan melaksanakan program wajib belajar 12 tahun kepada seluruh warga bangsa Indonesia.
Hal ini tentu menunjukkan Komisi X DPR RI sangatlah peduli terhadap perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi dalam prakteknya masih banyak warga Indonesia yang masih pendidikannya rendah dan kualitas SDM apa adanya. Maka untuk menopang semua itu Komisi X DPR RI memberikan beasiswa bagi yang tidak mampu dan juga bagi yang berprestasi.
Beasiswa ini berupa PIP (Program Indonesia Pintar) setiap tahunnya mulai tingkat SD, SMP, SMA dan SMK termasuk juga pembenahan sarana infrastruktur sekolah sehingga dengan demikian pendidikan yang ada di Indonesia menjadi merata dan menyentuh ke semua lapisan masyarakat terutama juga yang terkategori daerah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar).
Saat ini, kita harus sudah mulai sadar dan membuka jendela lebih lebar lagi bahwa bahaya keterbelakangan atau ketertinggalan dalam kualitas pendidikan, salah satunya adalah lahirnya gelombang globalisasi yang di rasa semakin kuat dan sangat terbuka serta kemajuan teknologi yang semakin pesat perkembangannya ternyata mampu memberikan kesadaran baru bagi bangsa
Indonesia bahwa saat ini.
Kita berada di tengah – tengah dunia yang baru yaitu dunia yang semakin terbuka lebar dan kita di tuntut mampu menguasai kecepatan dan ke canggihan tekhnologi dan kualitas pendidikan indonesia dengan negara lain yang di rasakan adanya keterlambatan dan keterbelakangan serta ketertinggalan di dalam mutu pendidikan bangsa ini.
Kita harus mampu memanfaatkan kemajuan teknologi ini untuk memudahkan kita dalam menjangkau yang tidak terjangkau dan melalui teknologi informasi dan komunikasi maka program peningkatan kualitas pendidikan seperti peningkatan kualitas guru, dan kualitas pembelajaran yang merupakan faktor
utama dalam menentukan kualitas lulusan SDM kita dapat kita raih dengan cepat.
Untuk melakukan pemerataan dan perluasan akses Komisi X DPR RI mendorong dilaksanakannya proses pembelajaran dalam berbagai cara seperti pemanfaatan media internet, Media Televisi dan Radio agar fleksibilitas masyarakat untuk mendapatkan pengetahuan akan semakin mudah, luas dan
murah.
Disamping itu tentu pembenahan dalam berbagai hal juga perlu dilakukan, seperti memperbaiki kesejahteraan guru selain dari insentif finansial juga dengan memberikan penghormatan kepada guru sebagai warga bangsa kelas satu yang ditunjukan dalam memberikan layanan khusus kesehatan, transportaasi, tempat tinggal dan berbagai kemudahan lainnya.
Mari kita dorong dan kita dukung pelaksanaan REVOLUSI PENDIDIKAN agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang bermartabad.
Penulis: Anggota Komisi X dari Fraksi Golkar DPR RI