Lemahnya Pengawasan PeduliLindungi, Ashabul Kahfi: Anggaran Negara Mubazzir!

 Lemahnya Pengawasan PeduliLindungi, Ashabul Kahfi: Anggaran Negara Mubazzir!

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Ashabul Kahfi menilai lolosnya 1.625 orang positif Covid-19 atas pemantauan mobilitas masyarakat Indonesia melalui aplikasi PeduliLindungi karena lemahnya pengawasan. Bagi Kahfi, pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus bertanggung jawab.

“Lolosnya orang-orang yang diduga positif covid-19 ke tempat-tempat keramaian menunjukkan indikasi lemahnya mekanisme pengawasan yang dilakukan oleh kementerian kesehatan maupun dinas kesehatan setempat,” kata Kahfi saat dihubungi wartawan Lintas Parlemen, Jakarta, Kamis (9/9/2021).

“Setahu saya APBN telah menganggarkan anggaran yang cukup besar untuk melakukan 3T (testing, tractng dan treatment),” lanjut politisi PAN asal Dapil Sulawesi Selatan I ini.

Pertanyaannya, lanjutnya, jika hasil testing tidak ditindaklanjuti dengan tracing kontak pasien dan treatment berupa isolasi mandiri, isolasi terpusat, ataupun perawatan di fasilitas pelayanan kesehatan maka uang negara terbuang percuma.

“Sesungguhnya anggaran yang digunakan untuk pengadaan alat tes antigen ataupun PCR akhirnya mubazir,” ujar Kahfi.

Belum lagi, sambungnya, jika berbicara tentang potensi ledakan penularan. Kemenkes, Pemda, maupun pengelola tempat keramaian, mesti bertindak dan berkolaborasi dengan pihak terkait.

“Semua pihak bergandeng tangan mencegah penyebaran Covid-19 dari data aplikasi PeduliLindungi. Semua harus bergerak cepat,” pungkasnya. (HMS)

Facebook Comments Box