Majelis Pemuda Indonesia Minta Seluruh Pihak Hargai Proses Penghitungan Suara
JAKARTA – Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI), Muhammad Rifai Darus (MRD) menghimbau kepada seluruh pihak untuk tetap menghargai proses rekapitulasi perhitungan suara (tungsura) yang dilakukan oleh KPU.
MRD berharap agar peserta pemilu juga dapat menciptakan iklim yang kondusif agar proses tungsura dapat berjalan dengan baik, aman, jujur dan adil.
Sebab itu, lanjut Ketua Umum DPP KNPI 2015-2018 ini, kaum elit seharusnya juga dapat menciptakan situasi yang kondusif, utamanya kepada setiap pendukungnya.
“Kaum muda juga mengharapkan agar tokoh-tokoh agama yang berada di setiap kubu dapat menjadi rekonsiliator, menenangkan para pendukungnya,” pinta MRD seperti disampaikan pada wartawan, Sabtu (20/4/2018).
Mengingat, lanjutnya, potensi kerawanan munculnya konflik sosial, yang bersumbu dari konflik elit dapat berkembang menjadi eskalatif bila pimpinan setiap kelompok turut membakar emosi massa pendukung.
“Kita tidak ingin pentas elektoral lima tahunan ini mempertaruhkan segalanya, mengorbankan persatuan dan kemajemukan. Kaum muda meminta kepada peserta pemilu, agar penyelesaian sengketa kepemiluan diselesaikan melalui mekanisme demokratik dan konstitusional,” jelas Wasekjen DPP Partai Demokrat ini.
“Kita semua berharap agar penyelenggara pemilu dapat menjaga netralitas dan integritasnya agar seluruh tahapan perhitungan dilakukan secara transparan, jujur dan akuntabel,” sambung MRD.
Tentunya, ujar Caleg yang berpotensi besar lolos ke Senayan versi hitung cepat ini, momen pemilu serentak ini adalah pertama kali dalam sejarah kepemiluan di Indonesia dan dapat dipahami bila masih ada kekurangan dan kelemahan di setiap tahapan. Tantangan selanjutnya adalah memperbaiki pelaksanaan pemilu serentak lebih baik lagi. Dimana Indonesia menjadi satu diantara sejumlah negara yang dijadikan barometer dunia dalam pelaksanaan pemilu serentak.
Sebagai penutup, ternlangnya, setiap kita mempunyai tanggung jawab moril dan etik untuk memperbaiki kualitas demokrasi. Dimana ujung dari proses demokratisasi itu memastikan kekuasaan politik berpihak pada kepentingan masyarakat banyak dan menciptakan kemaslahatan umum di tiga matra kehidupan; kebangsaan, kenegaraan dan kemasyarakatan.
“Harapan kaum muda, siapapun pemimpin politik negeri ini yang akan terpilih nanti dapat segera menuntaskan sejumlah pekerjaan besar di ranah poleksosbudkumham. Dan semoga kita semua dapat menerima hasil pemilu dengan kebesaran dan kelapangan jiwa,” pungkas politisi asal Papua ini. (HMS)