Maman Imanulhaq Berduka dan Kenang Cerita Mendiang Anton Medan

 Maman Imanulhaq Berduka dan Kenang Cerita Mendiang Anton Medan

Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKB yang juga Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), KH. Maman Imanulhaq

JAKARTA – Kemarin, Senin (15/3), masyarakat Indonesia dikagetkan dengan kabar meninggalnya salah seorang figur Islam, Ustaz Anton Medan. Anton Medan seperti pena yang telah menuliskan cerita kehidupannya bak drama, dari seorang antagonis kemudian bermetamorfosis menjadi protagonis.

Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB, KH Maman Imanulhaq pun ikut berduka atas wafatnya Pengasuh Ponpes Darul Taubah itu. KH Maman menyampaikan ucapan beladuka seraya berdoa kepada almarhum semoga husnul khatimah.

Kang Maman, begitu KH Maman Imanulhaq karib disapa, memutar kembali memori yang pernah terjadi antara dirinya dengan Anton Medan beberapa tahun belakang sebelum dirinya menjabat Anggota DPR RI.

Kang Maman mengungkapkan, dirinya sempat terlibat seteru adu mulut bahkan hampir adu fisik kala keduanya menghadiri pengajian di Cirebon.

“Ustaz Anton menyerukan agar saya tidak berbicara dalam forum itu. Saat itu saya sempat emosi kemudian mengepalkan tangan kanan ke atas dan meneriakkan “hidup NU (Nahdlatul Ulama) tapi ditepis almarhum. Listrik pun padam karena kabelnya ada yang memutus,” kata Kang Maman menceritakan detik-detik perseteruannya itu, Selasa (16/3).

Namun demikian Kang Maman memaafkan atas apa-apa yang pernah terjadi. Ia pula mengakui bahwa Anton Medan adalah tokoh penuh integritas, semangatnya untuk menyiarkan nilai-nilai Islam terlihat ia tularkan di berbagai kesempatan termasuk di pesantrennya Darul Taubah yang ia miliki.

Ada satu catatan Kang Maman melihat fenomena para mualaf atau orang yang baru masuk Islam yang menjadi penceramah. Menurutnya, mereka sering mengabaikan nilai yang terkandung dalam Islam. Kata Kang Maman, dalam Islam tidak hanya menjunjung tinggi ukhuwah Islamiyah atau hubungan sesama Islam, tetapi juga ukhuwah watoniyah hubungan sebangsa, dan ukhuwah basariyah hubungan sesama manusia.

Pada konteks lain pun Pengasuh Ponpes Al Mizan Jatiwangi ini menginatkan tentang pentingnya menghargai hak-hak konstitusi warga negara. Islam adalah agama yang menekankan pentingnya menghargai nilai-nilai kemanusia dan kesepakatan berbangsa bernegara.

“Saya mendoakan semoga Ustaz Anton Medan mendapatkan rahmat, magfiroh, dan juga husnul khatimah,” kata Kang Maman menutup. (MM)

Facebook Comments Box