Maman Imanulhaq: Majalengka Darurat Teroris

 Maman Imanulhaq: Majalengka Darurat Teroris

Pimpinan Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka, KH Maman Imanulhaq saat memimpin Apek Kesetiaan NKRI

MAJALENGKA – Tertangkapnya terduga teroris Cirebon yang berasal dari Jatiwangi membuat anggota DPR RI asal Majalengka, Maman Imanulhaq bersuara keras. Ia menilai Majalengka telah darurat teroris.

“Majalengka sudah darurat teroris. Sudah banyak terduga teroris yang ditangkap Aparat berasal dari Majalengka. Semua harus intropeksi. Ada yang salah di Majalengka terkait pendidikan dan keagamaan”, tegas Kang Maman, demkian sapaan akrabnya.

Maman yang juga ketua Lembaga Dakwah PBNU memaparkan bahwa dulu Majalengka dikenal sebagai daerah yang menghasilkan tokoh agama yang toleran, damai dan mencintai tanah air seperti dua Abdul Halim: KH. Abdul Halim PUI yang jadi pahlawan Nasional dan KH. Abdul Halim Leuwimunding yang jadi tokoh NU.

Jatiwangi, tempat adal terdugabteroris Imam Mulyana, adalah tempat kelahiran Ayip Rosidi dan Ayip Bakar, dua penulis hebat yang sangat terkenal.

” inilah momentum kita kembali membangun Majalengka yang relijius dan damai. Melawangerakan teroris.Inilah yang harus menjadi prioritas kita bersama saat ini,” ujar anggota Komisi VIII DPR ini.

Untuk mencegah agar gerakan terorisme tidak berkembang luas, terutama di kalangan kaum muda, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengingatkan kaum muda untuk tidak mudah terprovokasi ideologi yang menyesatkan.

Lebih dari itu, Kang Maman memperingatkan agar kaum muda tidak mudah digiring untuk mengikuti paham-paham atau kelompok teror yang saat ini meresahkan dunia, seperti kelompok teror ISIS. Untuk itu, menjadi tugas orang tua agar selalu menjaga anaknya agar tidak terlibat paham yang selalu menebarkan kebencian, intoleransi dan radikalisme di ruang publik.

Kepada aparat keamanan, Maman yang juga Pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi menghimbau agar bersikap tegas menanggapi aksi teror dan penyebaran paham radikal di masyarakat.

“Aparat harus cepat tanggap, jangan lakukan pembiaran jika hal itu terjadi di ruang publik. Karena jika aksi dan penyebaran ajaran radikal dibiarkan, teroris akan lebih leluasa bergerak dan melakukan berbagai aksi yang membahayakan nyawa manusia, seperti pembunuhan dan penusukan terhadap,” pesan tokoh nasionalis-religius itu.

“Teror seperti ini yang harus kita lawan dengan sungguh-sungguh. Perlawanan tidak hanya sekadar imbaun verbal atau slogan, tapi harus melibatkan berbagai kalangan dalam masyarakat karena terorisme adalah musuh kita bersama dan sangat membahayakan NKRI,” tegas Maman. (M3)

Facebook Comments Box