Mengapa Bangsa Palestina Bisa Sekuat Itu?

Bangsa Palestina sebenarnya dengan jelas hendak dilenyapkan dan diusir dari wilayahnya sendiri oleh kekuatan yang tidak sebanding dengan kekuatan mereka.
Terutama wilayah Ghaza, yang dengan sangat berhasrat untuk dikosongkan oleh Israel, dan kini secara terus terang dilontarkan oleh pemerintah AS. Tapi kenapa orang-orang Palestina dapat bertahan sekuat itu? Apakah rahasianya?
Jiwa bangsa Palestina sangat kuat, kokoh bagaikan karang. Darimana jiwa sekuat itu terbentuk? Dari keyakinan Islam yang mereka anut dan mereka membina jiwa mereka dari ajaran Islam itu. Bukan nasionalisme. Apalagi sekularisme. Apakah lagi liberalisme kapitalisme yang membuat jiwa sekedar skrup mesin dan asap cerobong pabrik.
Semakin kuat mereka merapatkan diri dengan ajaran Islam tersebut, semakin kuat mereka menghadapi berbagai cara Israel untuk melenyapkan mereka. Saya kira, jangankan operasi intelijen sekelas operasi intelijen yang berlaku di Indonesia, seperti depolitisasi, radikalisasi, demoralisasi, karakter assasinasi, tebar jaring, tangkap dan hancurkan, tebar pesona dan jerumuskan, adu domba, pembusukan, belah bambu, pemiskinanan dan penggembosan, dst, jauh lebih dari itu pun yang tidak terbayangkan, dapat dihadapi dengan kuat oleh bangsa Palestina.
Kita umat Islam di Indonesia, layak belajar dengan ketahanan sosial bangsa Palestina dalam menghadapi Israel dan Amerika Serikat secara sekaligus. Dan bangsa Palestina, tampak hanya melawan sendirian selama puluhan tahun, di tengah bangsa-bangsa Arab hanya sekedarnya saja membantu mereka untuk bertahan hidup.
Sekarang biarpun Amerika telah menyatakan secara terbuka niat bangsa arogan yang telah menggenosida bangsa-bangsa pribumi Indian itu untuk mengusir bangsa Palestina dari Ghaza, tanah air mereka sendiri, tetap mereka tabah. Itu semua karena mereka menyandarkan diri dan keselamatan hanya pada Allah, Penentu Nasib anak manusia.
Umat Islam di Indonesia dibandingkan dengan umat Islam di Palestina, tak ada apa-apanya dalam soal penderitaan dan tekanan hidup yang dilakukan oleh musuh. Umat Islam di Indonesia, amat lunak, manja dan mungkin dapat dikatakan sangat bodoh dan terlena. Pramudya Ananta Toer pernah menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang terlena sehingga mereka amat mudah dikuasai oleh siapapun yang berniat menguasai hidup mereka.
Mengapa bangsa Indonesia disebut sebagai bangsa yang terlena? Akan dibahas di lain kesempatan. Tapi hal itu ada kaitannya dengan pemahaman dan cara berislam yang penuh dengan ritual dan acara-acara seremonial, sehingga menimbulkan terlena dan sesat tujuan beragama yang sebenarnya.