Mentan Blacklist 5 Perusahaan Pengimpor Bawang, Viva: Jangan Belok Kiri Kanan dan Curi di Tikungan
JAKARTA – Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menilai Kementerian Pertanian (Kementan) tidak cukup hanya mem-black list 5 perusahaan hitam yang mengimpor bawang bombai dari India sebagai bawah merah ke dalam negeri. Viva meminta pemerintah mencabut izin perusahaan dan membawa kasus tindak pidana ini ke aparat penegak hukum.
“Bawa mereka ke ranah hukum. Karena pihak Pemerintah harus bertindak tegas, cepat, dan menjalankan undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang Pangan,” kata Viva pada wartawan, Jakarta, Senin (2/7/2018).
Seperti diberitakan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman berjanji akan mem-blacklist atau menutup lima perusahaan yang melakukan impor bawang bombai yang kemudian dijual di pasar sebagai bawang merah.
Mengingat sejak 2016 lalu, pihak pemerintah tidak lagi mengeluarkan rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) bawang bombai. Saat itu, Amran menekankan lima perusahaaan berinisialnya PT TAU, PT SMA, PT KAS, PT FMP, dan PT JS.
“Pemerintah segera melakukan perbaikan tata kelola impor bawang. Adanya peristiwa ini menunjukkan bahwa masih ada celah longgar peraturan yang dapat di manipulasi importir. Seharusnya dalam proses pembuatan peraturan, pemerintah dan atau kementerian harus melakukan uji publik agar peraturan yang dibuat dapat memenuhi unsur konstitusi, adil, transparan,” jelas Viva.
“Karena tidak melibatkan seluruh stakeholer yang terkait dengan importasi, baik itu antar kementerian, maupun tidak melibatkan pelaku usaha dan kampus,” ujarnya.
Di samping itu, lanjut politisi PAN itu, sejatinya para pengambil kebijakan (policy makers), pembuat kebijakan harus lurus hatinya bahwa tujuan dibuat peraturan adalah untuk menciptakan tata kelola yang baik, adil, transparan.
“Jangan kemudian dengan sengaja dibuat yang dapat diolah untuk tumbuhnya moral hazzar atau penyimpangan moral untuk bermain-main di atas peraturan. Niat harus jujur dan amanah. Jangan belok kiri kanan dan mencuri di tikungan,” pungkas Viva. (HMS)