MUI: Kita Harus Waspadai Hadapi Ancaman ISIS!

 MUI: Kita Harus Waspadai Hadapi Ancaman ISIS!

Zainut Tauhid Sa’adi (kanan) saat Dialog Publik “Menakar Potensi Laut Indonesia” bersama Wakil Ketua Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo (tengah) di Radio Republik Indonesia (RRI) Agustus 2014 lalu

JOKYAKARTA – Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi menyampaikan bahwa Indonesia harus mewaspadai ancaman bahaya teror milisi Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada aparat kepolisian di Indonesia, khususnya kondisi Ibukota Negara DKI Jakarta seminggu terakhir ini. Zainut menyebutkan bahwa aksi ancaman terorisme itu tidak boleh dianggap main-main.

“Kita tetap harus serius dan waspada dalam menghadapi ancaman itu. Teror tersebut merupakan pernyataan ISIS yang akan berperang di Indonesia dan Malaysia. ISIS menyampaikan ancaman perangang itu melalui video yang beredar di media sosial beberapa hari terakhir ini,” kata Zainut pada di depan mahasiswa FMIPA UII Yogyajarta pada hari Rabu, (5/7/2017 kemarin.

Menurut politisi PPP ini, ada tiga hal yang patut diwaspadai terhadap gerakan ISIS. Pertama ISIS adalah gerakan transnasional yang memiliki jaringan di berbagai negara, dengan jumlah pengikut yang tidak diketahui secara pasti.

“Dengan pengikut yang tidak dapat dideteksi itu mereka melakukan gerakan rekrutmen, pendidikan dan pengaderan anggota secara sembunyi-sembunyi,” ujar Zainut.

Kedua, lanjut Anggota Komisi IV DPR RI, ini bahwa ISIS memiliki pengikut dengan tingkat militansi yang sangat tinggi karena mereka dibekali dengan doktrin paham keagamaan radikal dan ideologi terorisme.

“Sehingga dengan bekal doktrin dan ideologi tersebut mereka siap menyebarkan faham itu kepada orang lain, bahkan mereka rela mati untuk memperjuangkan cita-cita dan keyakinannya itu,” terangnya.

Adapun yang ketiga, menurut Zainut, disadari atau tidak bibit-bibit radikalisme di Indonesia sudah mulai banyak tumbuh dan berkembang di berbagai kelompok masyarakat. Khususnya di kalangan pelajar, mahasiswa dan pemuda.

“Hal ini akibat lemahnya pengawasan dan tidak tegasnya pemerintah dalam menegakkan hukum menghadapi kelompok yang mengusung paham keagamaan radikal dan ideologi terorisme, yang menolak Pancasila dan NKRI. Kelompok ini berpotensi melahirkan kelompok masyarakat yang simpati dan mendukung perjuangan ISIS,” jelasnya.

Alasan itu pula, MUI tak bosan-bosannya mengingatkan kepada para mahasiswa untuk kembali kepada nilai-nilai ajaran agama Islam yang benar. Yakni ajaran agama yang menebarkan kasih sayang, toleransi dan persaudaraan.

Selain itu, lanjut Anggota MPR RI ini, MUI mengajak semua pihak untuk kembali kepada nilai-nilai dasar kebangsaan yaitu Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945, menjaga kebhinnekaan serta keutuhan bangsa Indonesia. (HMS)

 

Facebook Comments Box