Novita Wijayanti Minta Pengelola Jalan Tol Cegah Kecelakaan Akibat Lonjakan Arus Kendaraan Libur Nataru

 Novita Wijayanti Minta Pengelola Jalan Tol Cegah Kecelakaan Akibat Lonjakan Arus Kendaraan Libur Nataru

JAKARTA – Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti meminta pengelola jalan tol untuk mengantisipasi kecelakaan yang diakibatkan karena lonjakan arus kendaraan selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Novita menjelaskan, tingginya angka kecelakaan di ruas jalan tol dalam beberapa bulan terakhir perlu dilakukan langkah pencegahan sejak dini.

Novita menyebutkan, sejumlah kecelakaan beruntun telah terjadi di antaranya terjadi di ruas Cipularang yang menjadi perhatian publik. Novita sangat optimistis bahwa target zero accident dapat dicapai dengan upaya yang terencana dan terukur sejak dini.

“Dari tahun ke tahun, kita sudah memiliki pengalaman. Jadi, kesalahan di tahun sebelumnya harus diperbaiki sekarang, sehingga target zero accident bisa tercapai,” ujar Novita saat diwawancarai di sela-sela kunjungan kerja reses Komisi V DPR RI di Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/12/2024) seperti dikutip situs DPR RI.

Politisi Partai Gerindra ini menekankan pentingnya peran semua pihak, termasuk Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jasa Marga, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta Kementerian Perhubungan, dalam menciptakan lalu lintas yang aman selama musim liburan.

“Kita meminta pihak pengelola jalan tol untuk mengambil langkah antisipasi. Salah satunya adalah memastikan rambu penanda pengerjaan proyek ditempatkan pada jarak yang cukup jauh dari lokasi perbaikan, sehingga pengendara dapat lebih siaga. Kami juga meminta agar perbaikan jalan tol maupun jalan alternatif diselesaikan sebelum libur Nataru,” tegas Novita.

Lebih lanjut, Novita mengusulkan penyediaan bengkel portabel yang siaga untuk membantu kendaraan yang bermasalah di jalan tol. Ia juga menekankan pentingnya pemeriksaan kelayakan kendaraan, khususnya armada transportasi umum, sebelum digunakan.

“Pengecekan kendaraan ini sangat penting. Jangan sampai ada armada yang tidak layak jalan, seperti rem yang tidak berfungsi, lolos dari pemeriksaan. Ini menyangkut keselamatan banyak orang. Keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama,” tambahnya.

Novita juga menyoroti fakta bahwa beberapa kecelakaan lalu lintas terjadi akibat kendaraan yang tidak layak pakai, sehingga membahayakan pengguna jalan lainnya.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, diperkirakan ada 110,67 juta pergerakan masyarakat selama Nataru 2024-2025, dengan 53,8 persen di antaranya menggunakan kendaraan pribadi. Dengan prediksi tersebut, Novita berharap sinergi yang kuat antara penyedia jasa jalan tol dan pihak terkait dapat menekan angka kecelakaan hingga mencapai target zero accident.

Facebook Comments Box