NU: Hidup di Indonesia kok Mereka Katakan Pemerintah Kafir!?

 NU: Hidup di Indonesia kok Mereka Katakan Pemerintah Kafir!?

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Mantan Sekjend Pengurus Besar Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA PMII), Effendy Choirie menilai, saat ini NU keteteran menghadapi gerakan politik Islam kanan, gerakan politik Islam radikal dan gerakan politik Islam transnasional.

Bahkan Gus Choirie, begitu biasa dispa Effendy Choirie, pemerintah juga ikut keteteran sebagai pihak yang memiliki tanggungjawab menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.

“Ke depan, NU sebagai jangkar Pancasila dan kaum Islam moderat yang sudah menerima Pancasila, NKRI, Bhinneka Tunggal Ika dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai 4 pilar yang sudah final. Kita harus kerja sinergis dengan pihak pemerintah,” kata Gus Choirie, di PBNU Jakarta, Jumat (3/3/2017).

Gus Choirie menjelaskan, usai tumbuhnya gerakan Islam kanan di Indonesia, kemungkinan besar akan muncul kelompok kiri, yang bukan dari aliran Islam. Bisa juga kelompok kiri dari aliran atau idelogi apa saja, karena dipengaruhi oleh sistem demokrasi liberal di Indonesia.

“Itu karena demokrasi kita, demokrasi liberal. Di Indonesia segala aliran sistem politik boleh masuk, segala aliran rakyat punya hak untuk berkembamg. Karena, hanya ketika melanggar hukum, baru kemudian bisa ditangani oleh aparat kepolisian. Atau ketika mereka melawan kedaulatan negara, baru kemudian bisa ditangani oleh TNI kita,” terangnya.

“Mereka tidak layak untuk hidup di Indonesia secara moral ketika nggak mau terima Pancasila. Hidup di Indonesia kok menyatakan pemerintahan kafir, itu tidak pantas. Mereka itu tidak berakhlak, tidak bermoral. Oleh karena itu kaum nasionalis Indonesia bersama pemerintah harus bersinergis untuk menyelamatkan Pancasila dan NKRI,” pungkasnya. (Jo)

Facebook Comments Box