Opini: Pancasila dan Rumah Besar Indonesia

 Opini: Pancasila dan Rumah Besar Indonesia

Anwar Sjani, ST, TENAGA AHLI FRAKSI Partai NasDem DPR RI

Dalam rangka memperingati hari lahir Pancasila

Oleh: Anwar Sjani*

“ Pancasila rumah kita rumah untuk kita semua, nilai dasar Indonesia rumah kita semua. Untuk semua puji negara untuk semua cinta sesama, untuk semua warna menyatu, untuk semua bersambung rasa, untuk semua saling membagi pada setiap insan sama dapat sama rasa “.. #syair frankysahilatua

Bangga kita menjadi orang Indoenesia, negara yang sangat kaya akan kekayaan alamnya. Syair lagu Pancasila Rumah Kita dinyanyikan oleh Franky Sahilatua membuat kita sadar bahwa kita punya dasar negara kita yaitu Pancasila, yang punya nilai filosofis perjuangan dan sejarah panjang sehingga Pancasila menjadi lambang dasar Negara Indonesia.

Beberapa  hari lagi Bangsa Indonesia akan memperingati sebuah hari penting tepat pada  tanggal 1 Juni 2016 adalah hari kelahiran Pancasila ke-71. Pemerintah akan menetapkan hari lahir lahir  Pancasila sebagai hari libur nasional Rencana pemerintah ini tentu saja mendapat respons positif dari masyarakat.

Hal ini dipastikan akan menjadikan Pancasila lebih dihormati dan bisa dirayakan. Sehingga masyarakat Indonesia akan lebih tahu dan mudah mengingat mengenai hari lahir Pancasila yang jatuh setiap tanggal 1 Juni.

Pancasila adalah rumah besar Indonesia dan Pancasila telah menjadi dasar negara yang telah berhasil diproklamasikan atas nama rakyat dan bangsa Indonesia sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Alhamdulillah, dengan dasar negara Pancasila, bangsa yang dibangun oleh bangsa yang ber-”Bhinneka Tunggal Ika” ini telah melalui perjuangan panjang menjadi negara yang jumlah penduduknya terbesar kelima di dunia.

Masih jauh perjalanan memang untuk mencapai empat tujuan negara yang tertuang dalam Pembukaan UUD 1945, yakni 1) melindungi segenap bangsa Indonesia, 2) memajukan kesejahteraan umum, 3) mencerdaskan kehidupan bangsa, dan 4) ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

Kita ketahui bahwa sejarah, Pancasila tidak terlahir dengan seketika pada tahun 1945, tetapi membutuhkan proses penemuan yang lama, dengan dilandasi oleh perjuangan bangsa dan berasal dari gagasan dan kepribadian bangsa Indonesia sendiri. Proses konseptualisasi yang panjang ini ditandai dengan berdirinya organisasi pergerakan kebangkitan nasional, partai politik, dan sumpah pemuda.

Dalam proses merumuskan dasar negara(Pancasila), pada saat itu banyak isu – isu tentang Negara Darul Islam dan  muncul usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI)  antara lain:

Rumusan butir-butir Pancasila yang pernah digagas, baik yang disampaikan dalam pidato Ir. Soekarno ataupun rumusan Panitia Sembilan yang termuat dalam Piagam Jakarta adalah sejarah dalam proses penyusunan dasar negara.

Rumusan tersebut semuanya otentik sampai akhirnya disepakati rumusan sebagaimana terdapat pada alinea keempat Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang disahkan pada tanggal 18 Agustus 1945.

Berdasarkan sejarah, ada tiga rumusan dasar negara yang dinamakan Pancasila, yaitu rumusan konsep Ir. Soekarno yang dibacakan pada pidato tanggal 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI, rumusan oleh Panitia Sembilan dalam Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945, dan rumusan pada Pembukaan Undang- Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945.

Dengan demikian, rangkaian dokumen sejarah yang bermula dari 1 Juni 1945, 22 Juni 1945, hingga teks final 18 Agustus 1945 itu, dapat dimaknai sebagai satu kesatuan dalam proses kelahiran falsafah negara Pancasila.

Pancasila sebagai tujuan hidup bernegara

Dengan  nasionalisme dan nilai kandungan yang ada pada Pancasila, mari kita dalami  sejarah lahirnya Pancasila. Pancasila  harus menjadi trend sehingga anak remaja, anak sekolah agar  tidak keliru dan lupa akan sejarah lahirnya Pancasila.

Kita akan sangat menolak yang namanya kekerasan dalam bentuk apapun, kasus – kasus kejahatan yang pada saat ini marak adalah kasus kekerasan seksual kasus pembunuhan yang membuat kita shock itu semua dilakukan oleh para insan muda yang masi remaja. Kita berharap negara dapat tegas menghukum agar ini menjadi pelajaran untuk tidak terulang kembali.

Bahaya terbesar yang kita hadapi saat ini adalah sifat mental kita sendiri yaitu mental korup, mental inlander dan mental menghisap dan menindas bangsa sendiri. Untuk mengubah sifat mental kita, diperlukan kesadaran, yaitu kesadaran untuk membangun bangsa Indonesia lebih maju, kesadaran yang lahir dari penguatan pendidikan.

Maka, tugas pemerintah dan kita sebagai anak bangsa harus benar- benar memahami nilai – nilai dari Pancasila. bukan hanya mengurus PKI dan symbol-simbolnya, tetapi memperkuat kualitas pendidikan kita. Jika pendidikan dan kesadaran berbangsa kita bagus, maka infiltrasi atau adu-domba atas nama komunisme oleh pihak luar tidak akan mampu menggoyahkan bangunan kokoh Indonesia Raya.

Mari kita jaga rasa kita untuk cinta sesama. Untuk saling membantu karna kita adalah Indonesia.  Karna Pancasila adalah tujuan Hidup Bernegara Kita.

Selamat hari lahir Pancasila bangkitlah bangsaku dengan spirit Pancasila 1 juni 1945 jadikan Pancasila sebagai Way Of Life Bansa Indonesia. Pancasila 1 juni 1945 adalah prinsip dasar sekaligus jalan harus kita ambil untuk melankah teruslah bergerak, teruslah bersama dalam perjuangan mencapai masyarakat adil dan makmur lahir batin, sampai terwujud Indonesia Raya, Indonesia Sejati-jatinya.

Jakarta, 1 Juni 2016

Wassalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Anwar Sjani, ST, Tenaga Ahli Fraksi Partai NasDem DPR RI

 

 

Facebook Comments Box