Ormas MKGR Dukung Bahlil di Munas Golkar: Beliau Kader Tulen Golkar yang Berproses dari Bawah
JAKARTA – Dukungan terhadap Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto di Munas makin kuat. Khususnya, saat Ormas MKGR memberi dukungan kepada Bahlil.
Menjelang Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar yang akan digelar pada 19-20 Agustus 2024 arus dukungan terhadap Bahlil terus berlangsung.
Wakil Ketua Umum DPP Ormas MKGR Bidang Pemud Achmad Taufan Soedirjo menyatakan dukungan kepada Bahlil. Taufan menyakini sosok Bahlil mampu membawa Golkar menuju masa depan yang lebih gemilang.
“Bahlil adalah figur yang merepresentasikan semangat persatuan dari Sabang sampai Merauke. Dia lahir di Maluku dan besar di Papua. Dia adalah tokoh yang tidak hanya memiliki rekam jejak panjang di Golkar, tetapi juga memahami kebutuhan generasi muda dengan visi yang progresif. Figurnya lengkap,” kata Taufan seperti keterangan tertulisnya diterima Lintas Parlemen, Jakarta, Kamis (15/8/2024).
Achmad Taufan juga menekankan pentingnya keberagaman dalam kepemimpinan partai. Di keberagaman Indonesia, Golkar sudah pernah dipimpin oleh sejumlah etnis di dalam negeri.
“Golkar sudah pernah dipimpin oleh tokoh dari Sumatera, Jawa, dan Sulawesi. Dan saat di pimpin dari representasi Papua,” terang Taufan.
“Kini saatnya kita memberikan kesempatan kepada putra terbaik dari Timur Indonesia, Tanah Papua. Ini adalah momen penting bagi Golkar untuk menunjukkan bahwa partai ini benar-benar inklusif dan nasionalis,” sambung Taufan.
Lebih lanjut, Taufan menjelaskan pengalaman Bahlil yang tumbuh berkembang yang lahir dari Kawasan Timur Indonesia (KTI). Tak hanya memiliki pengalaman tapi kemampuan manajerial sangat mumpuni dimiliki Bahlil.
“Kami yakin, dengan pengalaman dan kecerdasannya, Bahlil akan membawa Golkar menjadi pilar utama demokrasi di Indonesia,” tegasnya.
Di akhir keterangannya, Taufan menyanyangkan adanya sejumlah pihak meragukan Bahlil sebagai kader Golkar. Ia tak ingin ada diskriminasi pada proses pergantian kepemimpinan melalui Munas yang rencananya digelar 19-20 Agustus di Jakarta itu.
“Secara kader, Bang Bahlil adalah kader tulen Partai Golkar. Apa yang mau diragukan lagi? Apa karena Bang Bahlil memulai aktif di Golkar dari Kawasan Timur Indonesia seperti Papua Barat? Jangan begitulah berpikirnya, sebagai kader Golkar dan sebagai anak bangsa kita berpikir universal bahkan siapapun bisa memimpin negeri ini termasuk memimpin Golkar,” tegas Taufan.
“Beliau itu pernah jadi wakil sekretaris AMPG Papua. Saat itu, AMPG pertama kali dibentuk. Akbar Tandjung selaku Ketum Golkar. Dan satu lagi, sesuai SK kepengurusan Golkar Papua yang sempat viral, Bahlil itu sudah aktif di Golkar di tingkat Provinsi sejak tahun 2001-2014,” sambung Taufan.
Taufan menjelaskan, para pemilik suara di Munas perlu bangga dengan menguatnya dukungan kepada Bahlil yang memulai karir politik dan karir bisnisnya dari bawah. Bahkan, Taufan sangat bangga jika Bahlil benar-benar terpilih sebagai Ketua Umum Partai Golkar.
“Kenapa kami bangga? Itu karena, dengan terpilihnya Bang Bahlil sebagai Ketum Golkar semakin mengukuhkan bahwa partai (Golkar) ini adalah partai Rakyat. ‘Dari rakyat, untuk rakyat’. Coba buka profil Bang Bahlil, dulu waktu masih kecil buat makan saja susah karena kegigihan semua mimpi-mimpinya diraih. Termasuk jadi menteri dan sebentar lagi memimpin kami di Golkar. Siapa tak bangga dan rakyat akan mencatat ini sebagai sejarah, kalau di Golkar tak ada diskriminasi soal latar belakang ekonomi, sosial, pendidikan dan agama,” papar Taufan.