Pandangan-pandangan Imam Ali bin Abi Thalib tentang Kemiskinan
Mungkin kita kebanyakan hanya tahu tentang satu kata mutiara Imam Ali bin Abi Thalib tentang kemiskinan dengan kata-katanya yang masyhur dan berkesan: “Seandainya kemiskinan itu berwujud manusia, sudah aku bunuh dia”. Kalimat ini sangat luar biasa. Menggambarkan jahatnya kemiskinan itu pengaruh dan ancamannya bagi hidup manusia.
Lha memang kemiskinan itu tiada tara jahatnya. Kemiskinan dapat menceraikan seorang ayah dengan anak-anaknya, karena dipaksa oleh pengadilan. Kalau mengguncang keharmonisan rumah tangga, itu rasanya sudah menjadi kenyataan sehari-hari.
Kemiskinan juga dapat menjatuhkan harga diri dan martabat seorang mukmin dan mukminah, baik terhadap lingkungan pergaulannya maupun dengan sanak keluarganya. Terlebih-lebih di zaman sekarang, zaman dimana kehormatan dan kewibawaan ditentukan oleh harta dan jabatan.
Seseorang yang tenggelam dalam kemiskinan, seketika menjadi menjadi kehilangan keberanian, kehilangan kebijaksanaan dan kehilangan kecerdasannya, akibat dirundung pikiran untuk membebaskan diri dari kemiskinan. Pantaslah terlontar suatu kaliman, ” hampir saja kemiskinan itu menyebabkan jadinya kekafiran”.
Rupanya, kata-kata mutiara Imam Ali terkait kemiskinan lumayan banyak. Maklum, Imam Ali merupakan salah seorang sahabat Nabi yang paling kenal dari dekat bagaimana rasanya kemiskinan itu berjibaku dalam kehidupannya. Tak perlu diungkapkan bagaimana miskinnya Imam Ali, sampai-sampai maharnya untuk Fatiman, putri Rasulullah hanya cincin besi dan baju perang. Ketika menjalani rumah tangga, makanan yang tersedia jauh dari melimpah, kalau bukan kekurangan. Tapi Imam Ali menjalani kehidupan bersahaja tersebut dengan tabah.
Di bawah ini kita simak satu per satu ungkapan bernas dari Imam Ali terkait kemiskinan.
Jika Anda takut miskin, berdaganglah dengan Allah dengan amal.
Kemiskinan tidak lebih buruk daripada kebodohan.
Hidup zuhud adalah hiasan utama orang miskin, sedangkan mengucap syukur adalah hiasan utama orang kaya.
Kebijaksanaan adalah hiasan mereka yang kaya sekaligus kekayaan mereka yang miskin.
Kemiskinan jiwa adalah hal yang paling buruk dari kemiskinan.
Siapa yang berpura-pura menjadi miskin, akan menjadi miskin.
Yang paling miskin dari kemiskinan adalah kebodohan.
Orang kikir adalah orang miskin; bahkan jika ia memiliki seluruh penjuru dunia.
Kemiskinan membuat orang cerdas kehilangan petunjuk tentang pemaparan kecerdasannya.
Menghambur-hamburkan uang adalah titik awal kemiskinan.
Orang yang hidupnya dihabiskan dengan terlalu banyak meminta, akan mati miskin.
Kekayaan tidak akan bertahan kekal, seperti halnya kemiskinan.
Ketika uang datang, uang membuat seseorang sibuk (menghindar) dari imannya; tetapi jika uang pergi jauh, uang membuatnya sibuk (menghindar) dari kemiskinan.
Kemiskinan dengan bertumpuk utang, jelas-jelas merupakan kelelahan terbesar.
Mengemis adalah kunci kemiskinan.
Ada satu hal yang bisa menyembunyikan kemiskian dan penyakit, yaitu keberanian.
Kemiskinan adalah hal buruk bagi manusia; kemiskinan dapat menurunkan keberanian, kecerdasan, dan kemuliaan.
Mulailah mengurus kekayaan Anda sebelum kemiskinan; seperti halnya mengurus hidup sebelum kematian Anda.
Apakah Anda tidak melihat bahwa kemiskinan diharapkan dapat menjadi kekayaan; sementara kekayaan dikhawatirkan akan menurunkan kita ke jurang kemiskinan?
Termasuk dalam kategori miskin adalah mereka yang serakah; sebaliknya termasuk dalam kategori kaya adalah mereka yang selalu memperoleh kepuasan.
Jika uang menguasai segala kekurangan; entah mengapa yang terjadi justru sebaliknya, dalam kemiskinan terletak kerendahan hati dan ketundukan.
Kita selalu takut miskin; padahal kemiskinan lebih baik daripada kekayaan yang melayang tinggi di atasnya.
Tidak ada kata “miskin” untuk orang bijaksana.
Pastinya ada dan telah terbukti; ada orang miskin yang jauh lebih kaya daripada semua orang kaya di dunia.
Orang yang hidup zuhud tidak akan pernah jatuh miskin.
Perencanaan yang buruk adalah kunci kemiskinan.
Penderitaan karena kemiskinan jauh lebih aman daripada kesenangan dunia karena kekayaan.
Kemiskinan adalah kematian terbesar.
Satu dirham-nya orang miskin lebih dicintai Allah daripada satu dinar-nya orang kaya (sepuluh dirham setara dengan satu dinar).
~ Bang SED