Pasca Pilpres AS, Hikmahanto: Donald Trump Punya Tugas Berat!

 Pasca Pilpres AS, Hikmahanto: Donald Trump Punya Tugas Berat!

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Akhirnya Amerika Serikat telah memilih presiden baru yang ditunggu-tunggu dunia. Adalah Capres dari Partai Republik Donald Trump yang muncul sebagai pemenang pemilihan presiden di negeri adikuasa tersebut.

Sesuai penghitungan yang dilansir media-media di seluruh dunia, Rabu (9/11/2016), Trump telah meraih 276 electoral vote, meninggalkan Hillary Clinton yang meraih 218 electoral vote.

Tentu dengan perolehan suara itu berarti Trump telah melampaui ketentuan 270 electoral vote yang harus direbutnya untuk memenangkan Pilpres Amerika Serikat tersebut.

Menanggapi kemenangan Trump itu, Guru Besar Hukum dan Hubungan Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa rakyat AS telah menentukan pemimpinnya.

Selanjutnya, Indonesia sebagai negara sahabat, tentu harus bersedia bekerjasama dengan AS di bawah kepemimpinan Trump ke depannya.

“Rakyat AS telah menentukan. Donald Trump telah terpilih. Bagi Indonesia tidak ada lain selain menghormati hasil tersebut dan bersedia untuk bekerjasama dengan pemerintahan Donald Trump. Penentuan Presiden adalah hak rakyat AS dan merupakan kedaulatan AS,” jelas Hikmahanto saat dihubungi Lintasparlemen, Jakarta, Rabu (09/11/2016).

Apa yang harus ditempuh pemerintah Indonesia-AS agar kedua negara saling menguntungkan dalam hubungan bilateral?

“Pemerintah Indonesia tentu harus menyesuaikan dengan kebijakan-kebijakan baru dari Presiden baru AS. Ini dilakukan agar hubungan kedua negara bertambah erat
dan saling menguntungkan,” terangnya.

“Namun demikian kebijakan luar negeri AS diharapkan tidak banyak berubah dari sebelumnya mengingat birokrasi AS akan memastikan konsistensi kebijakan,” sambungnya.

Hikmahanto mengungkapkan, dengan terpilihnya Trump sebagai Presiden AS. Maka Trump memiliki tugas berat menyakinkan dunia bahwa kepemimpinannya tidak seperti dalam isu kampanye selama ini; Islamphobia dan anti imigran.

“Hanya memang bila Donald Trump terpilih maka pemerintah AS memiliki beban tugas ekstra yaitu meyakinkan bahwa AS di bawah Donald Trump tidak seperti apa yg dikampanyekan oleh Trump, seperti Islamphobia dan isu imigran,” pungkasnya. (HMS)

Facebook Comments Box