Pemuda LIRA Ajak Mahasiswa Kritis Contohi Nyali Ubedillah Laporkan Gibran dan Kaseng ke KPK
JAKARTA – Ketua Umum DPP Pemuda LIRA Adam Irham mengajak pemuda khususnya mahasiswa sebagai generasi terdidik bersikap kritis seperti yang dimiliki aktivis 1998 Ubedillah Badrun yang berani melaporkan kedua putra terbaik Presiden Joko Widodo Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep ke KPK.
“Banyak isu-isu kerakyatan yang bergulir tiap hari tapi pemuda dan mahasiswa jarang bersikap membela kepentingan rakyat ini. Kita ambil contoh kelangkaan minyak goreng. Mana ada mahasiswa demo, bersikap kritis,” kata Adam pada Lintas Parlemen, Jakarta (13/1/2024).
Menurut Adam, sejatinya mahasiswa yang mengambil langkah kritis terkait desas desus kepemilikan harta anak Jokowi. Untuk itu, Adam mengapresiasi langkah Ubedillah tersebut.
“Sangat disayangkan kok malah senior kita (aktivis 98) yang turun gunung menyampaikan hak konstituennya. Harusnya seluruh elemen mahasiswa yang turun, meminta KPK menyelidiki barang ini,” jelas Adam.
Adam meminta, mahasiswa saat ini harus keluar dari kampus menyelesaikan persoalan KKN yang makin marak di negeri ini. Apalagi memberantas korupsi bagian dari tuntutan reformasi 1998 lalu.
“Kasus korupsi sudah di mana-mana, siapapun bisa terlibat. Karena KKN ini seperti sistem yang kita biarkan berlarut-larut terjadi. Dan kita tunggu peran mahasiswa sebagai oposisi paling netral mengakhiri semua ini,” terang Adam.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam laporan Ubedillah, ia menyebutkan ada dugaan korupsi, kolusi dan nepotisme atau biasa kita kenal dengan sebutan KKN pada relasi bisnis yang terlibat pembakaran hutan oleh PT milik anak-anak Jokowi itu.
Ubedillah menyampaikan ada perusahaan PT BMH milik grup bisnis PT SM yang diusut kasusnya terkait kebakaran hutan. Jika informasi dari Ubedillah itu ditindak lanjuti secara serius oleh KPK. Bahwa grup bisnis yang disebut-sebut itu telah mengalir dana ke perusahaan milik Gibran dan Kaesang.
“KPK harus bergerak cepat, jika tidak serius menyelidiki kasus ini, bisa-bisa rakyat bersimpati pada Ubedillah,” ujar Adam yang juga Ketua DPP KNPI di bawah kepemimpinan Noer Fajrieansyah ini.
“Bagi saya, logika berpikir begini, tidak mungkin perusahaan baru yang dimiliki anak presiden mendapat suntikan dana penyertaan modal dari perusahaan jika tidak ada udang di balik batu? Dengan kucuran dana Rp 99,3 miliar itu uang besar looh. Langkah Ubedillah ini merupakan keresahannya sebagai aktivis 1998,” sambung Adam.
Sebelumnya, Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron ikut merespons terkait dua putra mahkota Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep yang telah dilaporkan oleh Ubedilah Badrun. Pihak KPK melalui Ghufron menyampaikan bahwa KPK segera menelaah laporan itu. (HMS)