Pengamat: Calon Independen Sulit Menangkan Pilkada, Tapi…

 Pengamat: Calon Independen Sulit Menangkan Pilkada, Tapi…

Logo Pilkada Serentak

JAKARTA, Lintasparlemen.Com – Pengamat Politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai bahwa calon independen pada Pilkada Serentak 2017 nanti hanya sebagai pengembira saja. Sulit memenangkan kursi kepala daerah.

“Calon independen di Pilkada 2017 nanti hanya akan menjadi pengembira saja,” kata Ujang saat dihubungi, Jakarta, Selasa (15/03).

Menurut Ujang, meski persyaratan calon kepala daerah diperingan oleh konstitusi. Namun, sangat sulit bagi kandidat non partai politik itu memenangkan pertarungan. Apalagi tanpa ditopang financial yang kuat.

Faktor utamanya, terang alumni aktivis HMI ini, karena calon independen memiliki infrastruktur politik dan jaringan yang dibangun sangat instan. Sehingga dengan waktu singkat itu, jaringan yang ada cenderung tak solid.

“Berbeda jika calon kepala daerah itu dibangun dari jalur partai politik. Tentu jaringannya sudah terbangun cukup lama, bahkan bertahun-tahun. Ya pasti solid jaringannya,” ujarnya.

Meski begitu, Ujang memberi angin segar bagi kandidat kepala daerah melalui jalur independen yang memiliki tingkat popularitas tinggi.

“Namun, beberapa kasus tertentu, calon independen yang sangat populer dan memiliki elektabilitas tinggi bisa memenangkan pilkada dengan mengandalkan relawan instan yang baru dibuatnya,” tandasnya.

Ia memberi contoh, pada pemilihan legislatif (Pileg) 2014 lalu. Jika calon anggota DPR yang memiliki jaringan tim sukses kuat dan memiliki kekuatan financial. Maka bisa dengan mudah meraih kemenangan di daerah pemilihan (Dapil) itu.

“Itu artinya bahwa mesin politik calon lebih banyak bekerja bukan dari infrastruktur partai yang bekerja. Dan tiap TPS (Tempat Pemungutan Suara) ada jejaring tim sukses,” pungkasnya. (SCA)

Facebook Comments Box