Pengamat Ini Nilai Ahok-Djarot Kandidat Pro terhadap Pemilik Modal
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pasangan calon petahana Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Wagub Djarot Saiful Hidayat dinilai oleh sejumlah pengamat memiliki kelemahan sangat besar selama memimpin ibukota negara.
Di antaranya diungkapkan oleh Pengamat Sosial Politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun. Ubaedillah menilai Ahok-Djarot terkesan lebih cenderung mendukung dan pro terhadap pemilik modal di DKI Jakarta.
Selain itu, menurut Ubeidillah, pada pencalonan Ahok-Djarot , PDIP memiliki posisi sebagai pengusung utama. Seharusnya sudah ada komunikasi politik yang clear antara PDIP-Ahok dengan ketiga partai sebelumnya; Golkar, Hanura dan Nasdem.
Ubedillah mengungkapkan, jika partai koalisi Ahok-Djarot tidak melakukan komunikasi dengan baik, bisa menimbulkan masalah internal di kemudian hari. Bahkan keempat partai pengusung incumbent itu bisa terpecah di tengah jalan.
“Yang kita cermati kemudian, jika belum clear, maka itu bisa menjadi potensi konflik atau pecahnya partai pendukung Ahok- Jarot di kemudian hari,” ujar Ubedilah pada Lintasparlemen.com, Sabtu (25/09/2016) kemarin.
Ubeidillah yang juga Direktur Eksekutif Pusat Studi Sosial Politik (Puspol) Indonesia memiliki pandangan bahwa kelemahan utama pasangan Ahok-Djarot di Pilgub ini adalah memiliki kebijakan pro terhadap pemilik modal.
“Menurut saya, kelemahan utama pasangan Ahok-Djarot ini karena tidak adanya sisi kebetawian dari keduanya. Bahkan pasangan ini terkesan sangat pro terhadap pemilik modal,” jelasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira sempat ‘menolak mati-matian’ Ahok untuk Pilgub DKI 2017.
Namun, usai Ketua Umum Megawati Soekarnoputri telah memutuskan duet Ahok-Djarot, Andreas 180 % mutar arah dan kini memuji Ahok setinggi langit.
Kini Andreas mendukung Ahok. Ia berpendapat, Ahok berpeluang menang lagi. Di mana dalam analisanya menyimpilkan hasil survei dari beberapa lembaga, elektabilitas Ahok masih di atas dari kandidat lain.
Baginya, kini Ahok tetap menjadi nama terdepan untuk memenuhi berbagai kriteria mengisi posisi nomor wahid dalam memimpin ibukota. (HMS)