Penghentian Bantuan Ormas oleh Menpora Dinilai Positif
JAKARTA – WACANA penghentian bantuan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terhadap sejumlah Ormas mendapat apresiasi dari Ketua Umum Persaudaraan Pemuda Etnis Nusantara (Persaudaraan PENA) Achmad Suhawi.
Suhawi mengatakan, selama ini yang seringkali mendapat fasilitasi kegiatan justru bukan organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) tapi lebih sering ormas atau LSM yang pengurusnya itu -itu saja.
Suhawi yang menjabat sebagai Ketua Kaderisasi dan Keanggotaan Dewan Pengurus Pusat Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPP KNPI) ini mengingat pihak kemenpora, agar tidak abai dalam melakukan pembinaan dan fasilitasi terhadap OKP yang sah diakui negara.
“Pemerintah dalam hal ini Kemenpora jangan sampai abai terhadap kepemudaan khususnya OKP, sebab konsekuensinya bisa sangat mengkhawatirkan,” di pasar Festival Kuningan Jakarta, Senen (24/07/2017).
“Ada 152 OKP yang berhimpun di dalam KNPI, jikalau sebagian dari organisasi tersebut sampai disusupi oleh kelompok-kelompok radikal dan ekstrim lainnya, siapa yang harus bertanggungjawab,” sambungnya.
Suhawi menambahkan, organisasi kepemudaan yang berhimpun di KNPI jelas melakukan pembinaan terhadap anggota mereka yang tersebar di seluruh Indonesia. Namun, masih sangat sedikit yang mendapat perhatian pemerintah, baik pusat maupun daerah.
Untuk diketahui, KNPI adalah organisasi kepemudaan yang awalanya merupakan gabungan dari kelompok Cipayung, binaan kader Golkar dan tentara melalui deklarasi yang dipimpin oleh David Napitulu pada tanggal 23 Juli 1973. (JODIRA)