Pimpinan Komisi VIII DPR Minta Aparat Bergerak Cepat Tangani Al-Qur’an Palsu ‘Terbitan Gramedia’

 Pimpinan Komisi VIII DPR Minta Aparat Bergerak Cepat Tangani Al-Qur’an Palsu ‘Terbitan Gramedia’

MAKASSAR, Lintasparlemen.com – Innalillahi wa innaillaihi roojiuun kata itu yang diungkapkan pertama kali Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Sodik Mudjahid saat mengetahui telah beredar atau dibagikan Al-Quran Palsu ke sekolah dengan dalih wakaf.

Seperti yang beredar di media sosial dan group Whatsapp telah beredar surat Al-Maidah ayat 51 dan diganti tafsirnya. Sodik pun meminta pihak terkait mengecek hal tersebut, khususnya di semua sekolah se-Tangerang, Banten yang beredar hari Kamis, (20/10/2106) kemarin.

Contoh tafsir Al-Quran Surah Al-Maidah 51 yang disebut palsu diwakafkan dengan terbitan Gramedia
Contoh tafsir Al-Quran Surah Al-Maidah 51 yang disebut palsu diwakafkan dengan terbitan Gramedia

Ada yang menyebutkan bahwa Al-Qur’an Palsu itu dicetak dan dijual bebas dihampir di seluruh tokoh buku GRAMEDIA. Di mana dalam tafsirnya diganti jadi teman setia.

“Sehubungan dengan beredarnya isu wakaf dan pembagian Al-Quran produk Gramedia, katanya, dengan kandungan terjemah yang salah kepada beberapa sekolah dan membuat keresahan di tengah umat Islam maka kami ingin menyampaikan beberapa hal,” jelas Sodik saat dihubungi Lintasparlemen, Makassar, Sabtu (22/10/2016).

Adapun yang disampaikan Politisi asal Dapil Jawa Barat I ini, yakni:

1. Kami minta aparat keamanan untuk segera melakukan pengecekan mengenai kebenaran berita itu dan menyampaikan hasilnya kepada masyarakat.

2. Jika hasil pemeriksaan tidak menemukan kejadian seperti yang beredar itu. Maka sampaikan pula kepada masyarakat bahwa isu itu tidak benar dan masyarakat diminta untuk tenang kembali dan menangkap pengedar isu yang meresahkan masyarakat itu.

3. Jika hasil pemeriksaan membenarkan adanya kegiatan itu maka aparat keamanan segera menghentikan kegiatan itu dan segera melakukan pemeriksaan. Dan tindakan hukum kepada para pelaku baik penerbit dan juga pengedar serta pemberi wakaf ke sekolah-sekolah Islam harus diberi sanksi.

4. Dari rentetan peristiwa akhir-akhir ini yang berkaitan dengan surat Al-Maidah maka tampak dengan jelas ada AKTOR INTELEKTUAL di balik rangkaian peristiwa itu.

“Maka dengan ini kami meminta sang aktor untuk menghentikan kegiatan yang meresahkan dan mengadu-domba masyarakat. Karena itu, kami mendesak BIN serta aparat keamanan untuk segera menangkap dan menghentikannya untuk diproses secara hukum,” jelas politisi Partai Gerindra.

Tafsir Al Qur'an Surat Al-Maidah ayat 51
Tafsir Al Qur’an Surat Al-Maidah ayat 51

Menurutnya, bila dikaitkan dengan rangkaian peristiwa adu domba pada umat Islam dengan lafadz Allah pada sandal, terompet dan lainnya. Maka hal ini menunjukkan adanya kemunduran situasi dan penanganan keamanan di Indonesia.

“Itu karena situasi tersebut merupakan hal biasa terjadi pada masa orde baru melalui operasi-operasi khusus dan operasi inteljen yang tentu TIDAK BOLEH BERULANG LAGI di era reformasi ini,” harap alumni aktivis HMI dan PII ini.

Alasan itu pula, ia meminta kepada umat Islam tak mudah terprovokasi dengan adanya bentuk pelecehan terhadap agama Islam itu. Ia menyerukan pada masyarakat Islam untuk tetap bersabar menghadapi ujian toleransi umat beragama di Indonesia.

“Kami mengharapkan pada masyarakat Islam untuk bersabar dalam mengghadapi rangkaian provokasi itu dengan dingin. Tetap tenang dan berpikiran jernih, tidak mudah terprovokasi serta mempercayakan penangannya pada aparat keamanan dan penegak hukum yang ada,” jelas Sodik.

Ia pun meminta aparat penegak hukum untuk menangani persoalan ini dengan serius agar tidak terulang lagi di masa akan datang. Karena bisa menyulut emosi dan gesekan di tengah umat.

“Kepada aparat keamanan dan penegak hukum, kami minta untuk secara sungguh menyelesaikan kasus tersebut agar tercipta ketenteraman dan ketenangan di tengah masyarakat,” pungkasnya. (HMS)

Facebook Comments Box