PKS Dorong Kenaikan Pagu Indikatif Kementerian Kelautan dan Perikanan
JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR Hermanto mengungkapkan, Fraksi PKS mendorong kenaikan pagu indikatif Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2022 yang awalnya hanya sebesar Rp 6,122 triliun menjadi Rp 14 triliun. Dengan kenaikan anggaran tersebut diharapkan bisa mendongkrak nilai tukar dan kesejahteraan nelayan.
“Dengan kenaikan anggaran tersebut, Fraksi PKS berharap KKP dapat mengeluarkan kebijakan yang secara komprehensif mampu mendorong peningkatan kesejahteraan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam,” papar Hermanto dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Rabu (9/6).
Dengan peningkatan anggaran tersebut, Hermanto juga meminta (KKP) mematok target nilai ekspor perikanan dalam waktu dekat bisa mengalahkan Vietnam dan Thailand.
“Apresiasi untuk KKP atas
kenaikan ekspor perikanan di kuartal pertama tahun 2021 sebesar 4,5% atau senilai 1,75 miliar dollar AS, setara 25 triliun rupiah,” ujarnya.
Lebih jauh Hermanto menyebutkan, Data BPS tahun 2020 mengungkapkan bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan telah menyumbang 14,2 persen terhadap struktur produk domestik bruto (PDB) nasional dengan nilai Rp 2.115 triliun atau berada di urutan kedua setelah industri pengolahan (20,6 persen senilai Rp 3.086 triliun).
“Pada tahun 2021 sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan juga tercatat menjadi satu-satunya lapangan usaha yang tumbuh positif saat PDB nasional terkontraksi 2,07 persen,” papar legislator dari FPKS DPR ini.
Namun jika data tersebut dikerucutkan lagi, tambahnya, kontribusi perikanan masih berkisar antara 1-3% dari PDB nasional.
“Fraksi PKS mendorong peningkatan anggaran diatas agar KKP mampu meningkatkan kontribusi terhadap PDB tersebut,” tandas Hermanto.
“Fraksi PKS mengharapkan kenaikan pagu anggaran tersebut dapat menjadi booster bagi KKP untuk terus meningkatkan kuantitas, kualitas dan nilai ekspor,” pungkas legislator dari Dapil Sumbar I ini. (JOKO)