PT Naik 4 Persen, Islah Satu-satunya Jalan Selamatkan ‘Nyawa’ PPP
JAKARTA – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PPP kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah mengatakan, jika kedua kubu PPP tidak melakukan islah secara struktural. Maka partai kabbah tersebut terancam gagal, tinggal nama di pemilu serentak 2019 mendatang.
Pasalnya, pada pemilu serentak mendatang, parlement threshold (PT) naik dari 3,5 persen menjadi 4 persen. Angka 4 persen, menurut Dimyati angka yang cukup tinggi, jika PPP tak segera bersatu kembali.
Menurut Dimyati, perolehan suara PPP 5 persen pada pemilu 2014 sangat terbantu dengan adanya Suryadharma Ali sebagai Menteri Agama dan Djan Faridz selaku Menteri Perumahan Rakyat.
Sementara pada pemilu 2019 mendatang, infrastruktur PPP di pemerintahan Jokowi-JK tak sekuat di era Presiden SBY-Boediono. Sehingga jalan satu-satunya untuk menyelamatkan ‘nyawa’ PPP pada pemilu 2019 kelak, yakni islah struktural dari desa hingga pusat.
“Kita harus tahu, pada pemilu 2014 lalu perolehan suara PPP 5 persen. Itu sangat terbantu oleh adanya peran Suryadharma Ali dan Djan Faridz sebagai menteri di era SBY,” kata Dimyati pada lintasparlemen.com, di arena Rapimnas di Kantor DPP PPP, Jakarta, Ahad (23/7/2017) kemarin.
“Saya yakin, di pemilu 2019 nanti PPP sangat sulit meraih suara 4 persen dari syarat Parlement Threshold kalau tidak segera islha. Untuk itu, perlu islah dari ranting hingga DPP. Meski islah itu sangat sulit dilakukan dari desa hingga pusat,” sambungnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, usai PPP kubu Romahurmuziy (Romi) menggelar Mukernas di Ancol, ganti kubu Djan Faridz yang mengadakan Rapimnas di Kantor DPP PPP. Pada Rapimnas tersebut, Djan tetap mengklaim kepengurusannya adalah PPP yang sah.
Djan juga mengaku tidak punya masalah pribadi dengan Ketum PPP yang sebelah; Romi. Djan bahkan mempermasalahkan Menkum HAM Yasonna Laoly terkait pengesahan kepengurusan PPP lainnya.
Semoga PPP segera islah struktural agar tetap eksis di kancah perpolitikan nasional. Amien (HMS)