Putri Soeharto Ini Ingatkan Luhut Tak Intervensi Munaslub Golkar
BALI, LintasParlemen.com – Menko Polhukam Luhut Pandjaitan lagi-lagi ‘mengintervensi’ Munaslub Golkar dengan membawa-bawa Presiden Joko Widodo.
Luhut mengatakan Jokowi lebih nyaman kepada caketum yang tidak rangkap jabatan. Luhut dikenal pendukung Setia Setya Novanto.
Mendengarkan pernyataan Luhut itu, anak Presiden RI ke-2 Soeharto yang juga politisi Golkar Siti Hediati Harijadi yang akrab disapa Titiek Soeharto geram dan mengkritik balik sikap Luhut itu.
“Kita ini partai besar, kita lagi munas. Janganlah ada intervensi atau apa. Biarlah pemegang suara DPD I atau II ini yang memilih menentukan siapa yang terbaik bagi Golkar ke depan. Toh ini juga enggak lama, sampai 2019,” kata Titiek Soeharto di Bali Nusa Dua Convention Center, Badung, Ahad (15/5/2016) kemarin seperti dikutip detik.com.
“Semestinya ini kan urusan Golkar ya. Kalau memang calonnya mampu, ya kita lihat saja,” imbuh Titiek yang mendukung Ade Komarudin di Munas ini.
Menurutnya, tidak ada masalah jika ketum Golkar rangkap jabatan, misalnya Ade Komarudin sebagai ketua DPR. Justru kata Titiek, sebagai orang Golkar bangga ketum Golkarnya punya posisi yang sejajar dengan Presiden.
“Sebetulnya kalau Ketua DPR kenapa? Justru kita sebagai orang Golkar, kita bangga kader kita sejajar sama presiden levelnya,” terang anggota DPR RI itu.
Titiek justru menyebut, hal paling utama untuk memilih ketum Golkar adalah bukan sosok yang bermasalah. Apalagi jika tersangkut dengan masalah hukum.
“Lebih terganggu lagi bila kita punya ketua yang bermasalah. Tiba-tiba di tengah jalan dia kerja, ada masalah dipanggil KPK lah, ini, itu,” ucap Titiek.
“Kita takutnya kalau Golkar dipimpin oleh kadernya yang bermasalah, kita repot jadinya. Ketua kita bermasalah, pasti kebawa-bawa juga partainya,” imbuh anggota Komisi IV DPR ini.
Tentu pernyataan Luhut menyinggung Ade Komaruddin (Akom) yang juga saat ini sedang menjabat sebagai Ketua DPR RI. (sumber: detik)