Revolusi Industri 4.0, Ridwan Hisjam Himbau Perguruan Tinggi Beradaptasi
MALANG – Anggota Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam menghimbau kepada perguruan tinggi Indonesia saat memasuki era revolusi industri 4.0 untuk mempercepat beradaptasi. Ridwan meminta perguruan tinggi mengikuti perkembangan teknologi informasi.
Indonesia telah memasuki Revolusi Industri 4.0. Dinamik dan revolusioner adanya konektivitas manusia dengan mesin dan data yang dapat mempengaruhi berbagai sektor industri, pembangunan, kemajuan pada bangsa untuk mempengaruhi secara revolusioner kehidupan manusia.
“Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak perlu secara cermat dan cepat dalam menyikapi isu itu,” kata Ridwan dalam sambutannya di acara Dies Natalies Universitas Kanjuruhan Malang yang ke 43, Selasa (15/5/2018).
Sebagai informasi, Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum -WEF) menilai, ada delapan isu kunci terkait Revolusi Industry 4.0. Pertama, disrupsi atau gangguan dalam pekerjaan. Kedua, inovasi dan daya produksi. Ketiga, ketimpangan. Keempat, cerdas kelola. Lima, keamanan dan konflik. Enam, disrupsi bisnis. Tujuh, kepaduan teknologi. Dan terakhir, isu etnis dan identitas
Untuk itu, Ridwan meminta pemerintah menyiapkan empat strategi untuk mengimplementasikan hal tersebut. Pertama, mendorong tenaga kerja Indonesia untuk meningkatkan keterampilannya untuk daya saing penggunaan teknologi internet of things.
Kedua, lanjut Ridwan, perlu memanfaatkan teknologi digital untuk memacu produktivitas dan daya saing bagi industri kecil dan menengah (IKM).
“Ketiga, industri nasional perlu menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Keempat, inovasi teknologi melalui pengembangan start up dengan memfasilitasi tempat inkubasi bisnis,” jelasnya.
“Masyarakat dunia termasuk Indonesia dewasa ini berubah dengan cepat. Perubahan sosial itu menuntut pandangan-pandangan baru dalam pendidikan. Pendidikan tidak dapat dilepaskan dari perubahan sosial, dan lembaga pendidikan itu sendiri merupakan bagian yang terintegrasi dengan perubahan sosial,” terangnya.
“Demokratisasi menjadi kondisi dan fenomena yang terjadi di beberapa negara yang menggeser dan merubah tatanan politik dan sistem pemerintahan. Sementara globalisasi merupakan proses global diseluruh dunia tanpa batas yang diterima oleh setiap negara,” terang politisi Golkar ini.
“Revolusi Industri 4.0 telah ada di depan mata. Untuk itu, harus segera dikenali dengan baik, dipahami dan mulai berhitung tentang apa yang harus kita dilakukan menghadapi tantangan itu. Perguruan Tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Kanjuruhan Malang harus melakukan langkah strategis untuk meningkatkan kualitas SDM dan membentuk ekosistem inovasi,” tutup Ridwan. (Suryadi)