Rudi Hartono Bangun: Semen Indonesia Grup Tak Punya Daya Saing
JAKARTA – Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi Partai Nasdem Rudi Hartono Bangun (RBH) menilai PT Semen Indonesia Group (Persero) Tbk (SIG) punya daya juang dalam inovasi dan strategi pemasaran sangat rendah.
Alasan itu, kata Rudi SIG tidak mampu bersaing dalam memasarkan produk semen mereka berakibat adanya oversupply atau kelebihan pasokan yang dimiliki oleh perusahaan milik rakyat tersebut.
“Oversupply atau kelebihan pasokan ini kan akibat pihak SIG berkinerja buruk dan tidak mampu memasarkan produk dan tidak ada ide cemerlang agar penjualan makin bertambah,” ujar Rudi pada wartawan Lintas Parlemen, Selasa (1/3/2022).
“Tak hanya itu, SIG juga tidak punya inisiatif dari direktur marketingnya agar penjualan baik. Mereka tidak inovasif, dan ternyata tidak punya banyak cabang pemasaran,” sambung Rudi.
Rudi menyoroti banyaknya proyek infrakstruktur di dalam negeri. Tapi semen yang dimiliki bangsa ini tidak terjual maksimal. Ia menanyakan penyebab utama penyebab oversupply.
“Di Indonesia banyak proyek infrastruktur yang sedang dibangun oleh pemerintah tapi kenapa oversuplly? Kenapa Semen SIG itu tidak di-supply ke situ? Kenapa tidak dilakukan lobby-lobby agar bisa terjadi kerja sama,” usul Rudi.
Legislator asal Daerah Pemilihan (Dapil) Sumatera Utara III ini mengungkapkan, pertumbuhan volume penjualan SIG sangat rendah. Baru ada di angka 2,5 persen year-on-year (yoy), dan angka itu sangat kecil jika dibandingkan banyak proyek pembangunan infrastruktur memerlukan penggunaan material berupa semen.
Ia pun meminta segera kepada SIG melakukan komunikasi dengan Kementrian agar memperoleh peluang proyek infrastruktur milik negara supaya ada yang terjadi peningkatan penjualan semen SIG tersebut.
Tak hanya itu, Rudi menyampaikan ada sekitar 50 juta ton per tahun semen yang oversupply sesuai data yang dipaparkan oleh pihak direksinya. Untuk itu, ia berharap PT SIG bisa membenahi manajemen pemasarannya agar segera menghasilkan keuntungan atau laba untuk perusahaan.
“Kita berharap SIG bisa meraih keuntunganbesar serta pajak yang maksimal agar rakyat bisa menikmati hasil usaha dari SIG dalam bentuk pembangunan infrastruktur. Kami mewakili rakyat, minta agar SIG bisa memberikan deviden maksimal serta pajak maksimal yang disumbangkan pada. Sebab, rakyat dan negara butuh hasil untuk membangun kebutuhan rakyat seperti pembangunan infrastruktur,” papar Rudi.
Rudi mengaku, dirinya sempat menanyakan terkait kinerja PT SIG saat melakukan pertemuan bersama Tim Kunjungan Kerja (Kunker) Reses Komisi VI DPR RI dengan Eselon 1 Kementerian BUMN, Eselon 1 Kementerian Investasi / BKPM, Dirut PT Kawasan Industri Makassar (Persero), Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk, Pengembangan Usaha PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Direktur Strategi Bisnis, Dirut PT Semen Tonasa di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (24/2/2022) lalu.
“Dari pihak direktur sempat menyampaikan bahwa tahun 2021 lalu volume penjualan PT SIG, katanya hanya mampu mencapai 2,5 persen dari target yang telah ditentukan. Angka ini sangat rendah karena banyak sekali proyek bendungan, jalan tol, dan sejenisnya. Dan, saya sampaikan langsung ke di rekturnya, mereka harus ada inisiatif melobi melalui Kementrian dengan membuat MOU. Atau bisa saja dengan meminta penugasan mendistribusikan semen ke proyek infrastruktur negara,” pungkas Bangun. (HMS)