Rudy Mas’ud: Pers Harus Jadi Penyambung Lidah Rakyat
Jakarta – Kehadiran pers sangat dibutuhkan dengan perspektif yang jernih dan aktif melawan hoax di tengah pesatnya arus penyebaran informasi yang tak terbatas saat ini. Pers bertanggung jawab secara moral dalam melahirkan generasi yang sehat dan cerdas.
Maraknya berita hoax dan ujaran kebencian di era kebebasan pers sekarang ini harus pula dilawan dengan gencarnya berita-berita baik. Pers harus mampu menjadi akselerator perubahan dalam kehidupan berbangsa dan berbudaya di masyarakat kita.
“Kita butuh Pers yang tetap kritis, objektif dan profesional sebagai pendorong energi positif bagi masyarakat yang sangat melek terhadap informasi. Apalagi sekarang jamannya kekebasan berpendapat. Tanpa Pers, maka kita akan ‘buta’ dan ‘tuli’ terhadap perubahan jaman,” papar Anggota Komisi III DPR RI Rudy Masud dalam pernyataannya menyambut Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2021 besok, di Jakarta.
Politisi muda Partai Golkar asal Kalimantan Timur tersebut melihat, bahwa peran Pers saat ini menjadi sangat penting, terlebih sebagai penyambung lidah rakyat. Artinya, Pers harus berdiri tegak di tengah-tengah perubahan jaman dengan tetap menyajikan arus informasi yang bisa melahirkan generasi yang sehat dan cerdas.
“Pers harus bisa menjaga marwah independensi sehingga mampu berdiri tegak di tengah perubahan arus informasi. Nyatanya, saat ini media konvensional dihadapkan pada tantangan perubahan ke era digital. Hanya ada 2 kemungkinan, media tersebut akan mati tergerus arus digital, atau survive dengan karya jurnalistik yang inovatif, kreatif dan bergaya masa kini,” sambung Harum, sapaan akrab Rudy Masud dengan bersemangat.
Ia berharap, Pers terlebih media konvensional seperti koran dan majalah di masa pandemi Covid-19 sekarang ini tetap mampu bertahan dengan menyajikan berita baik dan bernas. Demokrasi yang tumbuh baik di Indonesia seperti saat ini tetap membutuhkan Pers sebagai penopangnya. Masyarakat pun tetap menjadikan Pers sebagai media informasi yang mencerahkan di tengah gempuran media sosial (sosmed) yang agresif.
“Masyarakat berhak mendapatkan konten berita yang baik. Di sinilah peran Pers agar arus informasi bisa diterima masyarakat dengan fair dan faktual. Tanda tendensi. Sekali lagi, Selamat Hari Pers Nasional (HPN). Pers harus tetap menjadi penyambung lidah rakyat,” pungkas Rudy yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kalimantan Timur tersebut sambil mengepalkan tangan sebagai bentuk dukungan terhadap independensi Pers. (Agung)