Rusuh Wamena: Presiden Wajib Lindungi dan Selamatkan Warga Sipil

 Rusuh Wamena: Presiden Wajib Lindungi dan Selamatkan Warga Sipil

JAKARTA – Kerusuhan di Wamena Jayawijaya Papua pada Senin, 23 Septber 2019, telah menimbulkan korban jiwa yang sangat besar. Informasi yang dihimpun dari aparat dan lembaga kemanusiaan (DMI dan ACT) sampai dengan 28 September menyebutkan 33 orang meninggal dunia, 77 luka-luka, 10.000 orang mengungsi dan 2.589 eksodus ke luar Wamena.

tak hanya itu, ratusan rumah, ruko, kendaraan, bahkan Kantor Bupati ludes terbakar. Hingga saat ini kondisi masih mencekam, ketakukan masih menghantui masyarakat hingga menyebabkan eksodus dan pengungsian besar-besaran.

Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyesalkan terjadinya kerusuhan yang memakan korban jiwa begitu besar. Jazuli menyatakan prihatin, sedih, dan duka cita yang mendalam untuk seluruh korban.

“Sungguh pilu menyaksikan pembantaian warga di sana. Kondisinya sangat mencekam dan menakutkan. Duka kami untuk saudara-saudara di Wamena dan berharap Presiden RI menggerakkan aparat dan jajaran pemerintahannya untuk hadir memberikan perlindungan dan jaminan keamanan kepada warga saat ini,” ungkap Jazuli.

Anggota Komisi I DPR ini menyesalkan aparat pemerintah dan keamanan gagal mencegah dan mengantisipasi kerusuhan hingga jatuh korban jiwa begitu besar. Padahal dengan rangkaian peristiwa sebelumnya seharusnya pemerintah mampu mendeteksi potensi ancaman keamanan dan keselamatan warga di sana.

“Kami menyesalkan kegagalan deteksi dini dan antisipasi kerusuhan yang berdampak korban jiwa yang besar. Papua sejak peristiwa kerusuhan sebelumnya semestinya menjadi prioritas pengamanan dengan urgensi yang sangat tinggi,” tegasnya.

Apatah kerusuhan telah terjadi. Untuk itu, Fraksi PKS menuntut negara, pemerintah dan aparat hadir dengan totalitas penuh dalam melindungi nyawa warga negara di sana. Prioritas mengevakuasi warga ke tempat yang aman, membuka akses penerbangan yang sempat tertutup di Bandara Wamena dan mengerahkan armada pesawat hercules untuk memindahkan warga.

“Prioritas tertinggi saat ini adalah menyelamatkan warga masyarakat dari ancaman dan ketakutan. Pemerintah dan aparat harus mengarahkan seluruh sumber daya pengamanan serta fasilitas untuk menyelamatkan nyawa warga negara, mengevakuasi dan menempatkan mereka di tempat yang aman dengan perlindungan total aparat,” ungkap Jazuli.

Anggota Komisi I DPR ini meminta Presiden mengambil langkah yang cepat, cermat, dan terukur untuk mengendalikan situasi keamanan di Wamena. Situasi di sana benar-benar mencekam, warga terancam, dan kehadiran aparat sangat dibutuhkan untuk melindungi nyawa mereka. Selain itu, berbagai kebutuhan pokok (makanan siap saji, pakaian layak, kebutuhan kesehatan, dan lain-lain) harus dijamin ketersediaannya.

“Presiden harus mengambil tanggung jawab penuh dengan seluruh kekuataan upaya dan biaya apapun agar tidak lagi jatuh korban jiwa masyarakat. Sudah 33 orang nyawa melayang dibantai dan dibunuh di sana. Mohon pemerintah menghentikan ini secara efektif _at all cost_ termasuk opsi memulangkan warga ke tanah asal kelahirannya karena kondisi benar-benar tidak aman. Pemerintah juga harus menjamin kebutuhan warga masyarakat yang mengungsi terpenuhi,” tandas Jazuli.

Anggota DPR Dapil Banten ini berharap otak kerusuhan dan tindakan biadab pembantaian nyawa tak berdosa bisa ditindak tegas sehingga kondisi Wamena dan Papua bisa kembali normal dan damai. Ke depan, Pemerintah harus benar-benar mampu mendeteksi dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan di Papua, sambari secara sistematis dan efektif menyelesaikan akar masalah Papua secara fundamental–tidak parsial, temporal, dan karikatif. (J3)

Facebook Comments Box