Salim Fakhry Sebut Produksi Ikan Hias Air Tawar Jadi Mata Pencaharian Penting Masyarakat

 Salim Fakhry Sebut Produksi Ikan Hias Air Tawar Jadi Mata Pencaharian Penting Masyarakat

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI Salim Fakhry menyebutkan produksi ikan hias air tawar telah menjadi mata pencaharian yang penting bagi masyarakat. Itu memberikan banyak keuntungan, di mana potensi ekonomi dari ikan hias dapat lebih tinggi dibanding dengan ikan konsumsi.

Menurut Salim, hal itu terlihat dari nilai ekspor ikan hias di Indonesia yang mengalami tren positif dan mengalami peningkatan dalam beberapa tahun terakhir.

Untuk itu, Salim Fakhry memberikan apresiasi kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) serta pihak swasta, khususnya terhadap Aquazone Indonesia yang berperan dalam perkembangan ekspor ikan hias Indonesia.

“Apa yang sudah dilakukan oleh Aquazone (dalam mengekspor ikan hias) merupakan contoh yang baik. Mudah-mudahan usaha seperti ini bisa diperbanyak, tumbuh, dan berkembang di Indonesia,” jelas Salim Fakhry kepada wartawan usai peninjauan ornamen fish di Aquazone Indonesia dalam kunjungan kerja spesifik Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/06/2024).

Alasan itu, Politisi Fraksi Partai Golkar ini pun berharap agar nantinya para pelaku dan pembudidaya ikan hias air tawar dapat diberikan modal usaha, pendidikan, serta pelatihan.

Salim menjelaskan, itu guna menjawab tantangan Indonesia menjadi eksportir terbesar ikan hias di dunia. Mengingat potensi kekayaan ikan endemik yang dimiliki Indonesia, seperti arwana super red/gold/silver, arwana Harding, botia dan jenis ikan lainnya yang diminati masyarakat dunia.

“Kami berharap para pelaku usaha ikan hias ini ke depannya bisa dibina, dilatih, bahkan apabila  memungkinkan juga diberi modal usaha. Mengingat usaha ikan hias ini dapat bertumbuh kembang dengan sangat bagus dan mampu meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan hias Indonesia,” tambah Salim.

Untuk diketahui, sebagai negara pengekspor ikan hias utama dunia, ekspor Indonesia pada periode tahun 2018 – 2023 mengalami peningkatan, dari USD 32,23 juta pada tahun 2018 menjadi USD 39,06 juta pada tahun 2023, dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 4,1% per tahun.

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR RI turut diikuti sejumlah Anggota Komisi IV DPR RI lain diantaranya, Novri Ompusungsu, Vita Ervina (F-PDIP), Endro Hermono (F-Gerindra), Julie Sutrisno (F-Nasdem), Hermanto, dan Saadiah Uluputty (F-PKS).

Facebook Comments Box