Saling Kritik Menteri Jokowi, Ketum KNPI: Beri Keteladanan pada Kami!
JAKARTA, LintasParlemen.Com – Ketua Umum DPP KNPI Muhammad Rifai Darus (MRD) angkat suara terkait kekisruhan yang kerap terjadi yang disebabkan oleh komentar sahut-sahutan saling menyindir para menteri Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
“Melihat dinamika para elite bangsa Ini. Khususnya para Menteri pembantu Presiden Jokowi sangat disesalkan dan kami prihatin dengan kondisi ini,” kata Rifai Darus seperti rilis yang diterima, Jakarta, Rabu (02/03) kemarin.
“Presiden jangan tutup mata dan telinga. Bagaimana revolusi mental mau berjalan dengan baik jika para elite tak beri suritauladan yang baik dan massif,” sambungnya.
Rifai Darus sangat prihatin dengan kondisi itu karena yang menjadi korban adalah masyarakat dengan dipertontonkannya saling kritik para menteri itu.
Tak hanya itu, Wapres Jusuf Kalla ikut saling sindir di media, termasuk media sosial (medsos).
Ada menteri yang memiliki arogansi tinggi dengan menantang kepala daerah bahkan rakyat, jelas Rifai, namun menteri itu tidak bisa menjelaskan tentang apa itu program unggulan Presiden.
“Mari kita berbagi peran untuk membangun Indonesia, bahaya di depan mata dan nyata dengan ancaman narkoba, bahaya komunis yang mulai bangkit, radikali terorisme, korupsi yang semakin merajalela, aparat penegak hukum yang semakin lemah dan saling melemahkan dan hilangnya suritauladan dari pemimpin. Tut wuri handayani,” jelas Rifai.
Berikut ini di antara silang kritik di kabinet Kerja Jokowi:
1. Proyek pembangkit listrik 35.000 MW
Beda pendapat antara Menteri ESDM Sudirman Said dan Menko Bidang Maritim dan Sumber Daya Rizal Ramli.
Rizal menganggap proyek itu tidak realistis. Rizal juga menyebut perubahan target dari 35.000 MW menjadi 16.000 MW.
Sebaliknya, Sudirman tetap optimistis proyek tersebut bisa terwujud.
2. Perpanjangan kontrak Freeport
Perbedaan pendapat Sudirman Said dengan Rizal Ramli. Sudirman menyebut pemerintah sudah merestui perpanjangan kontrak Freeport.
Sementara itu, Rizal mengatakan, perpanjangan kontrak Freeport belum dibahas.
3. Impor beras
Perbedaan pandangan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Thomas Lembong. Andi mengatakan, selama setahun kepemimpinannya di bidang pertanian, Indonesia tidak lagi mengimpor beras.
Sementara Thomas mengatakan, pemerintah masih melakukan proses negosiasi terkait rencana impor beras dari Vietnam dan Thailand.
4. Kereta cepat
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan dan Menteri BUMN Rini Soemarno.
Rini mendorong percepatan proyek. Namun, Jonan berusaha menjaga agar tidak ada hal yang dilanggar terkait perizinan yang belum jelas dari proyek ini.
5. Blok Masela
Sudirman dan Rizal. Sudirman mendukung kilang gas Masela terapung di laut.
Sementara Rizal Ramli ingin pembangunan kilang gas di darat karena lebih murah dan memberi dampak ekonomi besar bagi masyarakat Maluku.
6. Garuda
Menteri Desa, Pembangunan Desa Tertinggal, dan Transmigrasi Marwan Jafar serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung terkait pernyataan Marwan yang meminta direksi Garuda Indonesia diganti karena dinilai mengecewakan.
Pramono kemudian menyindir via medsos, masih ada pejabat yang minta dilayani secara berlebihan. (SCA)