‘Sejatinya Teknologi Machine Learning Itu Bisa juga Digunakan oleh Kami di Komisi VII DPR RI’
JAKARTA – Anggota Panja Undang-undang Mineral dan Batubara (RUU Minerba) Rusda Mahmud mengapresiasi upaya Kementerian ESDM memperkuat pengawasan terhadap usaha pertambangan mineral dan batu bara melalui teknologi machine learning dan artificial intelligence.
Rusda berharap kecerdasan buatan dalam pengelolaan citra dan geo data sets itu bisa dioptimalkan kemampuan teknologinya untuk memberikan manfaat yang lebih besar terhadap aktivitas pertambangan dan meningkatkan kontribusi mineral dan batu bara dalam memajukan perekonomian daerah.
Meski demikian Rusda berharap agar teknologi yang dimaksud bisa diakses atau di instal ke hp masing-masing anggota komisi VII. Karena Komisi VII DPR RI punya hak dan kewajiban serta kewenangan untuk mengawasi kegiatan pertambangan mineral dan batu bara, karena indonesia ini sangat luas kalau kita melakulan pengawasan lewat darat sangat tidak efektif dan Menghabiskan waktu.
“Sejatinya, teknologi itu bisa juga digunakan oleh kami-kami di Komisi VII DPR RI, khususnya Panja Minerba, bukan mereka saja di pihak Kementerian ESDM,” kata Rusda saat dihubungi Wartawan Lintas Parlemen, Jakarta, Selasa (13/7/2021).
Politisi Demokrat asal Sulawesi Tenggara ini mengungkapkan, saat ini pemerintah telah memanfaatkan sumber daya batu bara mencapai 143,7 miliar ton dan cadangan sebanyak 38,8 miliar ton.
Sementara untuk tahun 2020, lanjut Rusda, kontribusi mineral dan batu bara pada Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp34,65 triliun atau Rp1,67 triliun untuk pengembangan serta pemberdayaan masyarakat.
Tak hanya itu, produksi batu bara nasional mencapai total 564 juta ton dengan 138 juta ton digunakan untuk kebutuhan dalam negeri pada tahun 2020.
“Itu semua yang perlu di awasi oleh Komisi IV,” kata Rusda. (HMS)