SEKBER Dukung Ahok-Djarot dan telah Siapkan 203 Posko Pemenangan
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Ketua Umum SEKBER (Sekretariat Bersama Rakyat) Mixilmina Munir menyampaikan memberikan dukungan pada pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan Djarot Saiful Hidayat.
Tak tanggung-tanggung SEKBER telah membentuk tim pemenangan dan sudah berdiri 203 posko yang tersebar di lima wilayah di DKI Jakarta untuk memenangan pasangan yang diusung PDIP, HANURA, NasDem dan Golkar ini.
“Kami telah menyiapkan tim pemenangan dengan mendirikan 203 posko SEKBER untuk pemenangan Ahok-Djarot. Posko-posko berdiri di 5 Kota dan kepulauan seribu,” kata Mixil pada Lintasparlemen.com, Kamis, Jakarta, (29/09/2016).
Adapun posko itu tersebar di 36 Posko di Jakarta Pusat, 56 posko di Jakarta Utara, 45 Jakarta Timur, 28 Jakarta Selatan, 34 Jakarta Barat dan 4 posko di Kepulauan Seribu. Sementara dari posko itu akan digerakkan oleh ribuan Relawan SEKBER.
“Dengan Relawan yang militan dan terlatih kami akan keluar masuk gang-gang sempit, menggetuk setiap pintu rumah warga untuk melawan isue SARA, mensosialisasikan program JAKARTA BARU, dan memastikan tidak ada satupun suara yang hilang saat Pilkada 15 Februari nanti,” jelasnya.
Menurut Mixil, Jakarta Baru adalah Jakarta yang menjadi cita-cita bersama bagi 9,6 juta warganya. Di mana Jakarta nantinya akan menjaga NKRI dan kebhinekaan. Dan Jakarta yang menjadi tempat interaksi bagi suku-suku, agama dan bahasa yang menjadi kekayaan Bangsa Indonesia. Jakarta Baru adalah miniatur universal bagi keindonesiaan kita.
“Jakarta Baru adalah Jakarta yang memprioritaskan pengembangan sistem angkutan umum massal. Pengembangan busway, penataan bus, pembangunan MRT dan Monorail. Jakarta Baru juga berbicara bagaimana pengendalian banjir, pengembangan situ dan waduk. Jakarta yang berani menormalisasi sungai dan salurannya. Jakarta dengan tanggul-tanggul yang kuat. Jakarta dengan sumur resapan dan lubang biopori yang mumpuni,” paparnya.
Masih dari Mixil, Jakarta Baru yang diinginkan Ahok-Djarot adalah warga Jakarta mempunyai rumah susun sewa yang terpadu dengan fasilitas sosial, kesehatan dan olahraga. Jakarta Baru juga harus menyediakan ruang terbuka hijau, ramah terhadap anak dan lansia. Jakarta Baru bagi PKL adalah bagaimana tersedianya mall khusus bagi PKL, serta perbaikan pasar-pasar tradisional.
“Bagi pelajar, Jakarta Baru hanya dapat dinikmati jika setiap pelajar mempunyai Kartu Jakarta Pintar. Para guru ditingkatkan kompetensinya, setiap ruang kelas mendapat perhatian, buku-buku perpustakaan yang memadai dan tidak ada anak putus sekolah. Jakarta Baru harus mengembangkan Puskesmas rawat Inap. Pemberlakuan Kartu Jakarta Sehat, menambah kapasitas tempat tidur dan pelayanan kesehatan di rumah susun dan pasar tradisional,” ujarnya.
Hal itu visi Ahok-Djarot, agar Jakarta Baru yang melayani setiap warganya dengan baik disetiap kelurahan dan kecamatan, mempermudah perijinan, transparan dan cepat. Prinsip-prinsip demokrasi juga menjadi prasyarat utama serta menjunjung tinggi azaz keadilan dan hak asasi manusia dalam meyelesaikan persoalan.
“Tentu kepemimpinan Jokowi-Ahok yang dilanjutkan oleh Ahok-Djarot tidak serta merta bisa menyelesaikan tugas diatas semudah membalik telapak tangan. Pergulatan melawan mafia anggaran, mafia proyek, budaya kemalasan, ketidakdisiplinan birokrat, serta kompleksitas masalah di Ibukota merupakan tugas berat dalam periode pertama,” tegasnya.
“Sudah sangat banyak kemajuan dalam 5 tahun periode pertama Jakarta Baru, sudah banyak program telah dibuktikan. Tapi, juga masih banyak pekerjaan yang belum selesai dan harus dituntaskan,” sambungnya. (Panji)