Sekdin Kesehatan Sebut Direktur Akper Buton Arogan
BUTON, Lintasparlemen.com – Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) Djufri menyebut Direktur Akademi Keperawatan(Akper) Buton, Muslimin Siraja bertindak arogan. Itu karena telah berani mengabaikan surat tugas dari Kepala Dinkes Kabupaten Buton tentang pemindahan keempat pegawai Akper di puskesmas di wilayah itu.
“Direkturnya itu arogansi karena dia lawan kadis dengan cara mengacukan surat tugas dari kepala dinas,” kata Djufri saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa(4/4/2017).
Menurutnya pemindahan pegawai itu hal wajar karena mereka merupakan pegawai Dinkes yang diperbantukan sebagai dosen di kampus itu berdasarkan nota tugas dari kepala dinas.
“Itu yang harus dipahami oleh Akper, mereka itu UPTD dinas, jadi kita yang atur, bukan mereka yang mau atur kita apalagi tidak mengindahkan surat keputusan dari kepala dinas,ini namanya arogan,” ujarnya.
Hal sama juga dikatakan Kepala Dinkes Kabupaten Buton, Sumardin menyampaikan bahwa Direktur Akper tidak mengerti aturan kepegawaian. Ia menjelaskan, semua pegawai di Akper Buton sewaktu-waktu bisa dipindahkan sesuai kebutuhan.
“Saya kira kalau dia pertanyakan itu,berarti tidak mengerti tentang status kepegawaian,” ujarnya.
Sumardin melanjutkan, pihaknya tidak menuntut kemungkinan juga akan memindahkan Direktur Akper jika memang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pegawai di Dinas Kesehatan.
“Di rekturnya juga sah-sah saja kita pindahkan kalau itu diperlukan, tapi kita masih pertimbangkan karena dia masih merangkap sebagai direktur,”pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Akper Buton, Muslimin Siraja, mempertanyakan tentang keempat pegawainya ke puskesmas di wilayah Kabupaten Buton.
Keempat pegawai itu masing-masing berinisial KA, LA, NF, dan HW yang bertugas di Puskesmas Kapontori, Wabula, Wolowa dan Tuangila Kecamatan Kapontori yang juga mengajar di Akper Buton sebagai dosen luar biasa. (ALI)