Selasa Dini Hari Gerhana Bulan, Al Washliyah Instruksikan Sholat Khusuf

 Selasa Dini Hari Gerhana Bulan, Al Washliyah Instruksikan Sholat Khusuf

Ketua Badan Hisab dan Rukyat PB Al Washliyah Dr. H. Arso, SH, M.Ag

MEDAN – PENGURUS Besar Al Jam’iyatul Washliyah memprediksi nanti malam dini hari akan terjadi fenomena alam yaitu gerhana bulan sebagian. Untuk itu Ormas Islam ini menyerukan kepas kaum muslimin agar mengerjakan solat sunah gerhana bulan yaitu solat sunah khusuf. Demikian disampaikan pimpinan Ormas Islam ini pada Senin (07/08) di Medan.

Ketua Badan Hisab Rukyat (BHR) Pengurus Besar Al Jam’iyatul Washliyah DR. H. Arso, SH, M.Ag, memprediksi berdasarkan hasil hisab yang dilakukan akan terjadi Gerhana Bulan Parsial (Partial Lunar Eclipse). Gerhana bulan itu akan terjadi pada 8 Agustus 2017 dini hari, tepatnya hari Senin malam Selasa tanggal 15 Dzulqa’dah 1438 H.

Menurut BHR Al Washliyah, gerhana akan terjadi dengan beberapa fase:
a. Awal penumbra (penumbra eclipse begins) tanggal 7 Agustus 2017 pukul 22.55 WIB.
b. Awal gerhana (Eclipse begins) tanggal 8 Agustus 2017 pukul 00.25 WIB.
c. Tengah Gerhana (Mid. Eclipse) pada tanggal 8 Agutus pukul : 01: 23 WIB.
d). Akhir Gerhana (partial eclipse ends) pada tanggal 8 Agustus 2017 pukul 02:20.
e). Akhir penumbra (penumbra eclipse ends ), pada taggal 8 Agustus 2017 pukul 03.52 WIB.

Dengan beberapa fase tersebut maka umat Islam memiliki waktu yang cukup luas untuk mengerjakan sholat gerhana bulan pada Selasa (08/08) dini hari tersebut. “Sehingga dengan demikian memiliki rentang waktu yang cukup lapang (luas) untuk melakukan shalat sunah khusuf (shalat sunah gerhana bulan ),” kata Ketua BHR PB Al Washliyah H. Arso di Medan.

Dia menjelaskan bahwa peristiwa gerhana yang akan terjadi tersebut, juga diinformasikan dari sumber-sumber lain. Lembaga atau badan resmi yang menyiarkan kejadian alam itu antara lain dari Taqwim Standar Indonesia Tahun 2017 yang diterbitkan Kementerian Agama RI dan dari sumber lainnya yang sudah beredar di media sosial.

Peristiwa gerhana bulan dapat diamati di seluruh wilayah Indonesia. Lebih lanjut H. Arso juga menghimbau kepada umat Islam khususnya warga Al Jam’iyatul Washliyah (Washliyin) untuk ikut serta mengamati gerhana dimaksud. Disunahkan dalam rentang waktu terjadinya gerhana bulan tersebut dapat melakukan shalat sunah gerhana bulan (shalah sunah khusuf).

Dalam pelaksanaan shalat tersebut secara berjamaah agar diadakan khutbah (penerangan, tuntunan agama) sebagaimana ketentuan. Materi khutbah sebaiknya mengajak umat menanamkan rasa takwa, menyadari atas kebesaran Kekuasaan Allah Rabbul Alamin, dan insaf untuk memohon ampun kepada Allah dan bertaubat kepada Allah.

Serta kesiapan diri untuk menjadi manusia terbaik melaksanakan amar makruf nahi mungkar (menyuruh berbuat kebajikan dan mencegah segala bentuk kemungkaran). Terakhir H. Arso mengingatkan, agar umat Islam dalam menyaksikan peristiwa gerhana jangan terjebak hal-hal yang bersifat khurafat, tahyul dan jangan pula hanya menjadi penonton atau pengagum dan pengamat tanpa makna sentuhan iman.

“Akan tetapi bagaimana menumbuhkan rangsangan spiritual untuk menyadari kekuasaan dan kebesaran Allah dengan mengamalkan ibadah shalat sunah yang disyariatkan dalam Islam,” terang dosen Universitas Al Washliyah Medan itu.

Himbauan ini secara resmi juga disampaikan oleh Sekretaris Badan Hisab Rukyat PB Al Washliyah DR. H. Hasan Maksum M.A dan Sekretaris Tim, Irwansyah, MHI, pada rapatnya di Medan. (raz)

 

 

Facebook Comments Box