Seratus Hari Pemerintahan Prabowo: Wujud Kepemimpinan yang Berkomitmen Kuat
Hasil survei terbaru menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo pada 100 hari pertama mencapai angka tertinggi dibanding beberapa presiden terdahulu, dengan angka mencapai 80,9% (Litbang Kompas).
Angka ini jauh melampaui capaian presiden-presiden sebelumnya, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang meraih 66% pada periode pertama dan meningkat menjadi 70% pada periode kedua.
Demikian pula, Joko Widodo (Jokowi) mencatatkan 65,1% pada periode pertama dan turun menjadi 58,8% pada periode kedua. Capaian ini menegaskan tingginya apresiasi publik terhadap kinerja pemerintahan Prabowo di awal masa kepemimpinannya.
Berbagai program inovatif di awal pemerintahan Prabowo berkontribusi signifikan terhadap tingginya tingkat kepuasan publik. Pertama, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu yang paling menonjol, dengan tujuan meningkatkan perekonomian masyarakat dan kualitas sumber daya manusia.
Dengan mengoperasikan 190 titik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 31 provinsi, program ini tidak hanya meringankan beban orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, tetapi juga diharapkan mampu mendongkrak PDB sebesar Rp 4.510 triliun pada 2025.
Selain itu, proyeksi World Food Programme (WFP) menunjukkan bahwa setiap 100.000 anak penerima program akan menciptakan 1.377 lapangan kerja baru, sehingga akan memberikan dampak ekonomi yang luas.
Kedua, Penghapusan utang UMKM juga menjadi kebijakan kunci dalam membantu pelaku usaha kecil, termasuk petani dan nelayan, untuk bangkit dari kesulitan keuangan. Pemerintah telah menghapus utang 67 ribu pelaku UMKM senilai Rp 2,4 triliun, dengan target menyasar hingga satu juta pelaku usaha, total nilai kredit macet yang akan dihapus mencapai Rp 14 triliun.
Ketiga, program Ketahanan Pangan nasional melalui intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian, telah berhasil mengairi lebih dari satu juta hektar lahan tadah hujan dan mencetak sawah baru seluas 100 ribu hektar. Pemerintah juga menargetkan untuk tidak mengimpor kebutuhan pangan strategis seperti beras, jagung, gula, dan garam pada tahun 2025, memperkuat ketahanan pangan nasional.
Tingginya tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahan Prabowo mencerminkan harapan besar rakyat terhadap masa depan Indonesia. Kepemimpinan Prabowo yang kuat (strong leadership) menjadi salah satu faktor utama yang membedakan dirinya dari presiden-presiden sebelumnya di era pascareformasi.
Publik melihat Prabowo sebagai pemimpin yang mampu mengambil keputusan tegas dan memberikan arah yang jelas dalam menjalankan roda pemerintahan, sebuah karakteristik yang sangat dihargai oleh masyarakat dalam menghadapi tantangan bangsa.
Dengan kata lain, model kepemimpinan Prabowo tidak dibangun atas dasar pencitraan personal semata, melainkan lebih mengedepankan tujuan nyata dan kinerja yang konkret. Program-program yang diluncurkan selama 100 hari pertama pemerintahan Prabowo memberikan dampak langsung kepada masyarakat, menunjukkan bahwa fokus utamanya adalah memberikan solusi terhadap permasalahan riil. Kepercayaan publik ini menjadi modal penting bagi Prabowo dalam melanjutkan agenda-agenda strategis untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah nasional maupun internasional.
Oleh: Syifak Muhammad Yus, Direktur Eksekutif Indeks Data Nasional