Sesuai Intruksi Presiden, Babinsa Kabba Panen Raya Bersama Petani

 Sesuai Intruksi Presiden, Babinsa Kabba Panen Raya Bersama Petani

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Budiman Mustamin saat mendampingi kelompok tani melakukan panen raya di desa Kabba, Minasatene, Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis (11/08/2016).

JAKARTA, Lintasparlemen.com – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Budiman Mustamin mendampingi kelompok tani melakukan panen raya di desa Kabba, Minasatene, Pangkep, Sulawesi Selatan, Kamis (11/08/2016).

Seperti disampaikan kontributor LintasParlemen.com dari desa Kabba, bahwa keikutsertaan Babinda Kabba itu membantu para petani melakukan panen untuk mengontrol masuknya gabah petani masuk ke Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) seperti yang telah diprogramkan pemerintah untuk mencapai swasembada pangan nasional.

“Babinsa Kabba ikut panen, guna mengontrol gabah dari petani yang akan dimasukkan ke Bulog, Babinsa Desa Kabba, Kecamatan, Minasatene, Kabupaten Pangkep untuk mengelar kegiatan sergap (serapan gabah petani) yang bertugas mendampingi  hingga penyerapan gabah ke Bulog,” kata Sertu Budiman.

Sertu Budiman Mustamin bersama warta Ka'ba gelar panen raya di sawah
Sertu Budiman Mustamin bersama warta Ka’ba gelar panen raya di sawah

Menurut Budiman, keikutsertaannya pihaknya pada kegiatan panen padi itu merupakan bentuk keseriusan dan kepedulian Babinsa dalam menyukseskan progam swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Kami dari Babinsa melaksanakan Satgas Sergap panen di Kabba. Dalam kegiatan ini kami menyaksikan langsung  serta membantu pelaksanaan panen yang sudah menjadi pendamping petani,” ujarnya.

Sesuai instruksi Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu melalui Kementerian Pertanian (Kementan) Amran Sulaiman membuat program penyerapan gabah nasional untuk menanggulangi turunnya harga gabah pada tingkat petani pada masa musim panen Maret dan April.

“Langkah kami ini sesuai program Presiden Joko Widodo yang memerintahlan Bulog  menyerap gabah petani terutama menyusul anjloknya harga gabah di beberapa wilayah hingga ke bawah lebel harga pembelian pemerintah (HPP). Dan kami dari Kodim 1421/Pangkep khususnya Babinsa Kabba melaksanakan program ini dengan langsung kelokasi untuk memastikan gabah hasil panen petani terbeli di Bulog,” jelas Sertu Budiman.

Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Budiman mengawal hasil panen bersama masyarakat Ka'ba hingga ke Bulog
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sertu Budiman mengawal hasil panen bersama masyarakat Ka’ba hingga ke Bulog

Seperti dimuat tulisan di Kompasiana yang ditulis Etta Adil, desa Kabba atau Ka’ba sangat menarik untuk mengulas kembali posisi dan kedudukan Kabba dalam konteks Sejarah Kekaraengan antara Pangkajene dan Marusu’.

Kabba saat ini adalah suatu sebuah desa dalam lingkup wilayah Kecamatan Minasate’ne, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Kabba atau Ka’ba mirip dengan nama Ka’ba di Makkah, di Arab Saudi sana. Apa keterkaitan atau kebetuluan? Yang jelas, penduduk Ka’ba 100 persen beragama Islam dari masa ke masa.

Dalam buku “Sejarah Kekaraengan di Pangkep” (Pustaka Refleksi, 2008), disebutkan bahwa Kampung Kabba pada permulaan Abad XVII masuk pada wilayah Kekaraengan Barasa, sebagai penerus dari Dinasti Kekuasaan Kerajaan Siang dan Barasa.

Sewaktu Gowa menaklukkan Barasa, kampong Ka’ba tidak berpenduduk. Tidak lama kemudian kampong tersebut bangkit kembali atas usaha dari seorang yang bernama La Mandjorang atau La Mannyarang. Dalam “Sejarah Kekaraengan di Pangkep” (Makkulau, 2008), disebutkan bahwa La Mannyarang adalah seorang keturunan Raja dari Binamu (Jeneponto), beliau bermukim di Bontoa, dengan persetujuan dari Raja Gowa.  (Ramli)

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/mfaridwm/kabba-dalam-tinjauan-sejarah-kekaraengan_550d3ccca3331161192e3b60

Facebook Comments Box