Setnov Dirawat, Agung Laksono Minta Jajaran Golkar Berhati-hati Beri Pernyataan
JAKARTA – Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar Agung Laksono membantah kabar yang beredar di sejumlah media bahwa DPP Partai Golkar telah meminta Ketua Umum Golkar Setya Novanto (Setnov) Mundur dari jabatannya.
Agung yang pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia untuk masa jabatan 2009—2014 lalu ini, membantah kabar bahwa DPP Golkar meminta Setnov untuk menunjuk Pelaksana Tugas (Plt) Ketum Partai Golkar.
“Soal itu, tidak ada keputusan DPP (Golkar) meminta Pak Novanto mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Golkar. Apalagi sampai-sampai menunjuk Plt Ketua Umum Partai Golkar,” kata Agung pada wartawan, Jakarta, Rabu (27/9/2017).
Seperti diberitakan, Ketua DPR Setya Novanto sedang menjalani perawatan di RS Premier Jatinegara, Jakarta Timur. Foto Setnov menjadi viral di media sosial (medsos) sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit.
Saat itu, ia sedang mengenakan kaos putih. Setengah tubuhnya tertutup selimut coklat dengan alat bantu pernapasan terpasang di wajahnya. Pada foto itu juga, sang itrinya Deisti Astriani Tagor setia mendampingi Setnov.
“Jadi seolah-olah apa yang menjadi rekomendasi Tim Kajian Elektabilitas sudah menjadi keputusan DPP Partai Golkar. Padahal itu hanya sebuah rekomendasi, belum menjadi sebuah keputusan,” tegas Agung.
“Saya kira semua harus bijak menyikapi persoalan ini, jangan memancing di air keruh, yang pada akhirnya membuat gaduh dan merusak soliditas partai yang sudah dibangun,” sambungnya.
Saat ingin diperiksa, Setnov melapor diri ke KPK sedang sakit. Sehingga tidak bisa menghadiri panggilan pada 11 September lalu sebagai tersangka keempat dalam kasus korupsi e-KTP. Seperti dilaporkan Setnov telah menjalani keteterasi jantung.
Untuk itu, Agung Laksono mengingatkan kepada seluruh jajaran pengurus Golkar khususnya DPP agar lebih berhati-hati memberikan keterangan pernyataan terkait kondisi internal partai beringin tersebut. (HMS)