Siti Zuhro: Kita Ingin DKI Gelar Pilkada Bersih Sebagai Contoh Bagi Daerah
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Pengamat politik senior LIPI Siti Zuhro mengatakan kedua pasangan calon (Paslon) berkonsentrasi menyakinkan masyarakat melalui visi misi dimiliki di ajang Pilkada DKl Jakarta yang akan memasuki putaran kedua, putaran final berlangsung 19 April mendatang.
“Pilkada putaran kedua ini, tugas calon adalah merekonfirmasi, menegaskan dan meyakinkan kembali tentang program-programnya kepada masyarakat pemilih, khususnya Jakarta,” ujar Siti dalam diskusi ‘Pilkada Sehat dan Demokratis’ di warung Daun, Cikini Jakarta Pusat, Sabtu (15/4/2017).
Siti Zuhro menilai, Pilkada yang sehat adalah pilkada yang mencerahkan dan mengedukasi masyarakat maupun para elit dan aktor.
“Pilkada yang demokratis adalah yang mengedepankan nilai-nilai demokrasi seperti transparansi, akuntabilitas dan partisipasi. Pilkada yang ditandai oleh perilaku atau tindakan yang tidak distortif, tidak curang, tidak melanggar hukum dan atau tidak melanggar etika/norma,” jelasnya.
Menurut Situ, Pilkada yang sehat dan demokratis adalah Pilkada yang membangun nilai-nilal budaya positif dengan nilai-nilai -nilai budaya yang tak hanya kompatibel dengan demokrasi seperti partisipatlf, transparan, dan akuntabel tapi juga mengedepankan kemanusiaan dan keadaban. lni sesuai dengan sila kedua Pancasila (kemanusiaan yang adil dan beradab).
‘Pilkada yang sehat dan demokratis adalah pilkada yang belkualltas (consolidated democracy) dan berkorelasi positif terhadap temujudkan pemerintahan daerah yang kuat dan efektif (capable of being controlled or managed), tata kelola pemerintahan yang baik (gaadgavamanoe),” terang Siti.
Namun, lanjutnya, untuk mewujudkan itu tampaknya tidak mudah. Tak sedikit tantangan dan kendalanya. Tantangan utamanya adalah mahalnya piIkada yang harus ditanggung calon dan Iemahnya penegakan hukum dalam tahapan-tahapan pilkada, ungkapnya.
Siti Zuhro, menjelaskan bahwa untuk mewujudkan pilkada yang sehat dan demoktatis membutuhkan komitmen semua stakehoders terkait (Parpol/calon/tim sukses, KPUD. Bawaslu Provinsi, lnstitusi Penegak Hukum. Pemda, DPRD) dan masyarakat.
“Untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas memerlukan perspektif yang sama antarkekuatankekuatan dan antar-elemen yang ada. Perspektif yang sama diperlukan agar mereka bisa melangkah secara bersama pula,” paparnya.
Siti Zuhro menambahkan, Kampanye merupakan salah satu tahapan krusial dalam pilkada. Panjangnya rentang waktu yang
disediakan untuk kampanye bisa bermanfaat, dan bisa pu|a sebaliknya. Kencangnya kampanye hitam, upaya menjelek-jelekkan pasangan calon, dan fitnah-fitnah politik adalah tindakan yang sangat menyesatkan dan tak ada manfaatnya sema sekali selain hanya menguras energi saia.
“Inilah saatnya kita warga Jakarta berikhtiar secara serius mendorong agar pilkada DKIberjalan secara demokratis, damai, jauh dari konflik/sengketa/rusuh dan mampu menghasi|kan pemimpin yang benar (Siddiq), bisa dipercaya (amanah), menyampaikan (tabligh), bijak (Fathonah),” pungkasnya. (JODIRA)