Sjafrie Sjamsoeddin: Bisnis Berbasis Ekonomi Kerakyatan harus Diurus Serius
JAKARTA, Lintasparlemen.com – Calon Gubernur DKI Jakarta Sjafrie Sjamsoeddin menilai bisnis berbasis ekonomi kerakyatan harus mendapat perhatian khusus dan serius dari otoritas negeri, khususnya di Ibu Kota Jakarta.
Hal itu disampaikan Sjafrie, Sabtu (20/08/2016) lalu, saat menghadiri acara silaturahmi degan asosiasi pengusaha warung tegal (warteg) dan nasi goreng se-Jakarta asal Tegal, di Kampung Baru, Ulujami, Jakarta Selatan.
Calon Gubernur DKI itu rencananya akan mengusung slogan Pembangunan Jakarta yang Tertib, Terbuka, dan Berkembang. Slogan itu untuk mengingatkan, warung tegal sudah terbukti mampu survive dan berperan dalam membantu masyarakat Jakarta di saat-saat ekonomi sulit, pada 1998 lalu.
“Saat krisis moneter terjadi pada 1998, harga barang melambung dan harga sembako menjulang, banyak warga kehilangan mata pencaharian, saya ikuti benar apa pernan masyarakat asal Tegal di Ibu Kota. Dimana mereka membantu mereka yang mendadak menjadi pengangguran dan tidak memiliki sembako,” papar mantan Pangdam Jaya di era seperti disampaikan pada lintasparlemen.com.
Bukan hanya itu, Sjafrie mengungkapkan, di saat sejumlah restoran dan rumah makan gulung tikar lantaran tergulung badai krisis. Rumah makan sederhana yang dikenal dengan sebutan warteg itu, sambung dia, justru tumbuh bak cendawan.
Terujinya usaha berbasis ekonomi kerakyatan itu, membuat Sjafrie pun menyampaikan pesan khusus bagi mereka yang menggeluti usaha tersebut. Pertama, kata dia, harapan agar para pebisnis warteg mampu memberikan pelayanan bintang lima dengan harga kaki lima.
“Kedua, pebisnis di bidang ini harus mampu meningkatkan kualitas kebersihan. Dengan demikian, saya berharap bisnis yang digerakkan masyarakat asal Tegal ini bisa menjadi penjuru untuk kemudian ikut menarik wisatawan,” katanya. (Ras)